Jakarta, Pintu News – Jaringan blockchain Sui mengalami gangguan serius dengan penghentian produksi blok selama lebih dari dua jam. Gangguan ini pertama kali terdeteksi pukul 16.15 WIB (09:15 UTC), menyebabkan harga token SUI jatuh drastis hingga 10%. Berdasarkan data dari Suivision dan Suiscan, hingga saat ini, jaringan belum kembali normal.
Insiden ini menjadi yang pertama untuk Sui, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai “Solana killer.” Sejumlah komunitas mencurigai masalah pada validator sebagai penyebab utama. Validator, yang bertugas memproses transaksi dan menjaga integritas jaringan, tampaknya mengalami gangguan besar yang memengaruhi keseluruhan ekosistem.
Halaman status resmi Sui (status.sui.io) mengonfirmasi bahwa validator mengalami masalah dan pihak pengembang masih menyelidiki gangguan tersebut. Namun, tidak ada pernyataan resmi yang mengungkap akar masalah maupun estimasi waktu pemulihan jaringan.
Perusahaan keamanan blockchain PeckShieldAlert juga membenarkan adanya gangguan ini, menyebutkan bahwa blockchain Sui tidak menghasilkan blok baru selama lebih dari satu jam. Hal ini memicu diskusi di media sosial dengan berbagai perbandingan antara Sui dan Solana, yang sebelumnya juga kerap mengalami gangguan serupa.
Analis crypto terkenal, Quinten Francois, berkomentar, “Sui sudah down selama 55 menit tanpa blok baru. Apakah ini SOL 2.0?” Komunitas lainnya, seperti WantCoinNews, menilai respons pengembang terhadap masalah ini akan menentukan kepercayaan pengguna terhadap jaringan di masa depan.

Setelah kabar gangguan menyebar, harga token SUI turun 7% hanya dalam beberapa jam. Penurunan harian ini mencapai hampir 10%, mencerminkan kekhawatiran investor terkait keandalan jaringan. Meski demikian, SUI tetap menjadi salah satu altcoin yang mencapai harga tertinggi baru dalam siklus pasar crypto saat ini.
Saat ini, harga SUI berada di level Rp53.902 ($3,39), mendekati level dukungan kritis di Rp51.550 ($3,24) berdasarkan ekstensi Fibonacci 1.618. Jika level ini bertahan, SUI masih berpeluang untuk bangkit kembali, dengan target kenaikan ke Rp79.129 ($4,97) pada level Fibonacci 2.618.
Gangguan pada jaringan blockchain Sui menjadi peringatan bahwa keandalan teknologi tetap menjadi tantangan besar di dunia crypto. Respons cepat dan solusi dari pengembang akan sangat menentukan apakah kepercayaan investor terhadap Sui bisa kembali pulih atau justru semakin melemah. Dalam kondisi seperti ini, para investor disarankan tetap waspada dan memantau perkembangan lebih lanjut.
Baca Juga: Altcoin Siap Melonjak: Ini 6 Crypto yang Diprediksi Alami Kenaikan Pesat Jelang Desember 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.