Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan setelah mengalami penurunan tajam dari Rp1,54 miliar ($97.000) ke Rp1,49 miliar ($94.000) dalam waktu singkat.
Meski memicu kepanikan di kalangan investor ritel, data menunjukkan institusi keuangan besar di Amerika Serikat justru memanfaatkan momen ini untuk membeli aset dalam jumlah besar. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana dampaknya bagi pasar?
Pada 10 Desember 2024, pasar cryptocurrency diguncang volatilitas ekstrem yang menyebabkan kerugian signifikan bagi banyak investor. Namun, di balik kepanikan ini, institusi besar di AS justru terlihat agresif membeli Bitcoin.
Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak Tipis, Mengapa Bitcoin Naik Hari Ini (11/12/24)?
Data dari CryptoQuant menunjukkan lonjakan signifikan dalam Coinbase Premium Index, metrik yang mengukur perbedaan harga Bitcoin di Coinbase Pro—platform yang sering digunakan oleh institusi—dan Binance yang lebih populer di kalangan investor ritel.
Indeks ini meningkat dari -0,05 menjadi 0,15, menandakan permintaan tinggi dari institusi. Lonjakan ini telah terlihat beberapa kali selama bulan lalu, termasuk pada 15, 18, dan 21 November, serta 3 Desember.
Setiap kali indeks naik ke level ini, harga Bitcoin cenderung mengalami apresiasi signifikan dalam waktu singkat.
Aksi beli agresif oleh institusi mencerminkan keyakinan mereka terhadap potensi jangka panjang Bitcoin, terlepas dari volatilitas jangka pendek. Tahun 2024 menjadi saksi pertumbuhan luar biasa dari spot Bitcoin ETF, yang sejak peluncurannya pada Januari telah menarik investasi bersih lebih dari Rp524 triliun ($33 miliar).
Total aset yang dikelola oleh ETF ini kini mencapai Rp1.7 kuadriliun ($107 miliar), hampir mendekati Rp2,2 kuadriliun ($138 miliar) yang dipegang oleh ETF emas AS.
Keberhasilan Bitcoin ETF menunjukkan meningkatnya kepercayaan institusi terhadap Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai. Dengan perbandingan yang sering dilakukan dengan emas, Bitcoin dipandang memiliki potensi untuk menjadi “emas digital” di masa depan.
Baca juga: Volatilitas Bitcoin Melonjak, Apakah Harga BTC Bisa Sentuh Rp1,9 Miliar di Akhir Tahun?
Pembelian besar-besaran oleh institusi selama penurunan harga menunjukkan pergeseran dinamika pasar crypto. Sementara investor ritel sering kali terjebak dalam kepanikan, institusi memanfaatkan volatilitas untuk mengakumulasi aset dengan harga lebih rendah.
Data juga menunjukkan pengurangan aliran Bitcoin ke bursa seperti Binance, yang sering digunakan untuk penjualan. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak investor yang memilih untuk menahan Bitcoin mereka, yang dapat mengurangi pasokan yang beredar dan meningkatkan harga di masa depan.
Tren ini memperkuat gagasan bahwa institusi kini menjadi pemain utama dalam pasar kripto, dengan strategi yang lebih terencana dan berorientasi jangka panjang dibandingkan investor ritel.
Kesimpulan
Meski volatilitas pasar kripto sering kali menimbulkan ketidakpastian, aksi beli oleh institusi besar menunjukkan bahwa Bitcoin masih memiliki daya tarik sebagai aset bernilai tinggi. Dengan dukungan dari ETF Bitcoin dan strategi pembelian yang terarah, Bitcoin bisa terus menguat meski menghadapi tekanan jangka pendek.
Bagi investor ritel, momen ini bisa menjadi pelajaran untuk melihat peluang di tengah volatilitas.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.