Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) saat ini berada di sekitar Rp1,52 miliar (setara $94.000), setelah sebelumnya mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar Rp1,75 miliar ($108.2k). Meskipun pasar tampak stagnan, analis crypto sekaligus engineer Ted Boydston memprediksi bahwa Bitcoin akan segera memasuki fase bull run terbesar. Berdasarkan analisis indikator ekonomi M2, fase ini disebut-sebut akan mendorong harga Bitcoin hingga Rp3,64 miliar (setara $225.000).

Ted Boydston, melalui unggahan terbarunya, mengungkapkan analisis teknikal Bitcoin menggunakan osilator berbasis Proportionate Price Oscillator (PPO) pada M2. M2 adalah indikator ekonomi penting yang mengukur sirkulasi uang tunai, termasuk deposito tabungan dan instrumen keuangan lainnya.
Osilator PPO ini saat ini berada di zona hijau, memberikan sinyal beli. Berdasarkan laporan historis, sinyal ini sering kali menjadi awal dari fase manic Bitcoin—ketika volatilitas harga meningkat tajam disertai apresiasi nilai yang signifikan.
Namun, ada pengecualian pada tahun 2016 ketika osilator gagal memberikan sinyal karena rally harga Bitcoin saat itu lebih dipengaruhi oleh peristiwa halving. Meski begitu, analis tetap optimis bahwa fase bullish kali ini dapat melampaui ATH sebelumnya sebesar Rp1,75 miliar ($108.2k).
Baca Juga: 7 Altcoin Terbaik untuk Investasi 2025: Peluang Besar di Dunia Cryptocurrency

Target harga Bitcoin sebelumnya adalah Rp1,61 miliar ($100.000), namun setelah tercapai, fokus sekarang beralih ke angka-angka yang lebih tinggi. Beberapa prediksi utama mencakup:
Faktor lain yang memengaruhi prediksi ini adalah penurunan pasokan Tether (USDT) yang diikuti oleh pelarangan USDT di beberapa wilayah Eropa. Hal ini menambah dinamika baru terhadap dominasi pasar crypto secara keseluruhan.
Prediksi ini memberikan gambaran optimis untuk masa depan Bitcoin. Namun, ada beberapa poin penting yang harus diingat:
Prediksi bull run Bitcoin hingga Rp3,64 miliar memberikan harapan besar bagi investor. Meskipun begitu, investasi yang bijak dengan analisis mendalam tetap menjadi prioritas utama. Dengan memanfaatkan tren pasar dan mengamati sinyal teknikal seperti M2, investor dapat memaksimalkan peluang di pasar crypto yang dinamis ini.
Baca Juga: PENGU Token Berpotensi Capai Kapitalisasi Pasar $10 Miliar: Analisis Pakar
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.