Jakarta, Pintu News – Likuidasi besar-besaran di pasar cryptocurrency menghapus lebih dari $650 juta (sekitar Rp10,5 triliun) dari posisi long Bitcoin (BTC). Sebanyak 254.486 pedagang terdampak, termasuk whale yang kehilangan $98,46 juta (sekitar Rp1,59 triliun) dalam satu transaksi di bursa HTX. Kejadian ini mencerminkan volatilitas pasar yang signifikan, yang memengaruhi akumulasi posisi long secara global.
Aksi likuidasi ini dimulai setelah akhir pekan yang relatif tenang, di mana Bitcoin mengalami koreksi harga di bawah $100.000 (sekitar Rp1,61 miliar). Mayoritas posisi yang dilikuidasi adalah posisi long, mencapai 84% dari total likuidasi senilai $860,25 juta (sekitar Rp13,91 triliun). Pada Bitfinex, lebih dari 99% likuidasi juga berasal dari posisi long.
Analis mencatat bahwa aksi likuidasi ini merupakan bagian dari pola likuiditas pasar yang biasa terjadi di ekosistem kripto. Meskipun mengejutkan bagi beberapa pihak, likuidasi ini dapat membuka jalan untuk rally harga baru. Setelah likuidasi, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $98.736,72 (sekitar Rp1,6 miliar), naik dari level terendah di $97.000 (sekitar Rp1,56 miliar).

Pasca-likuidasi, pasar derivatif Bitcoin menunjukkan aktivitas tinggi, dengan premium harga di Binance dan Coinbase. Misalnya, Bitcoin diperdagangkan di $99.105,71 (sekitar Rp1,6 miliar) pada Binance dengan pasangan stablecoin FDUSD, dan $98.864,87 (sekitar Rp1,6 miliar) pada Coinbase. Perbedaan harga ini mencerminkan strategi perdagangan yang berbeda di berbagai bursa.
Dalam jangka pendek, pedagang leveraged tetap menjadi kekuatan utama di balik pergerakan harga. Sementara itu, whale lama mulai menjual kepemilikan mereka, dan token beralih ke dompet baru, termasuk milik investor ritel. Namun, pengaruh dari pedagang leveraged masih mendominasi fluktuasi harga Bitcoin.
Aksi likuidasi diperkirakan belum berakhir, mengingat posisi long senilai $58 juta (sekitar Rp937 miliar) telah dibangun kembali pada level harga $98.139,02 (sekitar Rp1,59 miliar). Selain itu, posisi short baru dimulai pada level harga $102.000 (sekitar Rp1,65 miliar) hingga $108.000 (sekitar Rp1,75 miliar), menciptakan potensi likuidasi lebih lanjut.
Volatilitas juga dapat meningkat menjelang kedaluwarsa opsi bulanan pada 31 Januari, dengan nilai opsi Bitcoin mencapai $7,74 miliar (sekitar Rp125,5 triliun). Harga maksimum untuk “maximum pain” diperkirakan berada di $98.000 (sekitar Rp1,58 miliar). Tekanan dari pasar opsi dapat memengaruhi pergerakan harga selama beberapa hari ke depan.
Meskipun volatilitas, kinerja Bitcoin pada Januari tetap positif dengan kenaikan 5,4%, melampaui rata-rata kenaikan bulanan sebesar 3,51%. Secara historis, kinerja bulan Januari bervariasi, dengan penurunan terbesar sebesar 16% pada 2022 dan kenaikan tertinggi 39% pada 2023.
Pasar global, termasuk AS dan Asia, memainkan peran penting dalam pergerakan harga. Aktivitas pasar Asia yang melambat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada 29 Januari dapat memengaruhi perdagangan dalam beberapa hari mendatang.
Volatilitas pasar Bitcoin menunjukkan kompleksitas dinamika pasar cryptocurrency, terutama di tengah aktivitas leveraged trading dan tekanan pasar derivatif. Investor disarankan untuk terus memantau tren pasar dan memitigasi risiko selama periode volatilitas tinggi ini.
Baca Juga: Donald Trump Tegaskan Komitmen Menjadikan AS sebagai Pusat Kripto Dunia
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.