Jakarta, Pintu News – Ekosistem Solana (SOL) mengalami lonjakan signifikan dalam aktivitas jaringan setelah peluncuran memecoin resmi Donald Trump ($TRUMP) pada Januari 2025.
Laporan terbaru dari CCData mengungkapkan bahwa total pasokan stablecoin di jaringan Solana telah meningkat lebih dari 73% sejak pertengahan Januari, dengan kapitalisasi stablecoin kini mencapai $11,1 miliar (Rp180,9 triliun)—naik 112% sejak 1 Januari 2025.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Peluncuran memecoin Official Trump ($TRUMP) pada 18 Januari dan Official Melania ($MELANIA) pada 19 Januari membawa dampak besar bagi ekosistem Solana.

Menurut CCData, lonjakan pasokan stablecoin ini terjadi bersamaan dengan masuknya arus modal besar ke jaringan Solana setelah peluncuran token Trump, yang menyebabkan rekor volume perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX).
Solana kini telah melampaui BNB Chain dan menjadi blockchain terbesar ketiga berdasarkan pasokan stablecoin, meskipun masih tertinggal dari Ethereum (ETH) dan Tron (TRX).
Baca juga: India Siap Luncurkan Model AI Generatif pada 2025 di Tengah Kehebohan DeepSeek!
Sejak diluncurkan, token $TRUMP sempat mencapai valuasi sepenuhnya terdilusi (FDV) lebih dari $80 miliar (Rp1,3 kuadriliun) dalam sehari, sebelum mengalami koreksi ke $26 miliar (Rp423 triliun) pada 30 Januari, menurut CoinMarketCap.
Platform Moonshot, yang digunakan Trump untuk mempromosikan memecoin-nya, melaporkan bahwa lebih dari 200.000 pengguna baru telah bergabung dengan ekosistem Solana sejak peluncuran token ini.
Namun, lonjakan aktivitas ini juga menyebabkan kemacetan jaringan Solana, yang sempat berdampak pada keterlambatan transaksi di bursa seperti Coinbase.
Baca juga: Phantom Wallet Berikan Dukungan untuk Sui! Akankah Ini Menyelamatkan Harga SUI?
Dalam ekosistem stablecoin Solana, USD Coin (USDC) dari Circle mendominasi dengan pangsa 78% dari total pasokan stablecoin di jaringan. Sementara itu, Tether (USDT) hanya memiliki 12% pangsa pasar, menurut CCData.
Saat ini, USDC memiliki kapitalisasi pasar sekitar $50 miliar (Rp814 triliun), menjadikannya stablecoin terbesar kedua setelah USDT yang memiliki kapitalisasi sekitar $140 miliar (Rp2,28 kuadriliun), menurut data CoinGecko.
USDC terus mendapatkan momentum dibandingkan USDT sejak Desember 2024, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait kepatuhan Tether terhadap regulasi MiCA (Markets in Crypto-Assets) Uni Eropa, yang bertujuan untuk menstandarisasi dan mengatur pasar crypto di wilayah tersebut.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.