Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) menunjukkan respons yang cukup moderat setelah keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25% – 4,5%. Pada 29 Januari, BTC berhasil menembus harga Rp1.713.540.000 setelah pengumuman tersebut. Keputusan ini diambil karena inflasi yang masih tinggi, meskipun tingkat pengangguran tetap stabil dan kondisi pasar tenaga kerja masih kuat.
Meskipun sikap The Fed cenderung tetap berhati-hati, Ketua Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga tetap menjadi opsi, bahkan jika target inflasi 2% belum tercapai. Sikap ini menyebabkan BTC tetap bergerak dalam kisaran Rp1.632.900.000 hingga Rp1.713.540.000 dalam jangka pendek. Namun, beberapa faktor, termasuk data inflasi mendatang, masih berpotensi memengaruhi volatilitas harga cryptocurrency ini.

Salah satu faktor utama yang akan menentukan pergerakan Bitcoin dalam waktu dekat adalah laporan indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditures), yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed. Laporan ini dijadwalkan rilis pada 31 Januari dan diperkirakan akan menjadi penentu arah pasar crypto ke depan.
Menurut Matt Mena, seorang analis crypto dari 21Shares, keputusan The Fed tidak banyak mengguncang pasar saat ini. Namun, para investor masih menunggu kepastian bahwa pemangkasan suku bunga akan segera dilakukan. Hingga saat itu tiba, BTC kemungkinan akan tetap bergerak dalam kisaran saat ini, dengan Rp1.713.540.000 sebagai level resistensi utama dan Rp1.761.264.000 sebagai target kenaikan berikutnya, jika data inflasi mendukung aset berisiko seperti cryptocurrency.
Baca Juga: Prediksi Pergerakan Harga Polygon (POL): Tren Bearish atau Peluang Pemulihan? (31/1/25)

Analisis dari Coinglass menunjukkan bahwa level likuiditas Bitcoin dalam dua minggu terakhir dapat menjadi indikator pergerakan harga selanjutnya. Dalam banyak kasus, area dengan likuiditas tinggi cenderung menarik harga untuk bergerak ke arah tersebut. Jika terjadi lonjakan likuiditas, BTC kemungkinan akan menargetkan level resistensi di Rp1.761.264.000 atau bahkan Rp1.794.390.000 dalam waktu dekat.
Namun, jika data inflasi memberikan sentimen bearish bagi pasar, harga BTC dapat turun ke area support di sekitar Rp1.588.070.000. Oleh karena itu, investor disarankan untuk terus memantau data ekonomi terbaru dan reaksi pasar guna mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.
Bitcoin mengalami pergerakan yang stabil setelah keputusan The Fed mempertahankan suku bunga, dengan level resistensi utama di Rp1.713.540.000 dan potensi kenaikan jika data inflasi mendukung. Namun, jika laporan PCE menunjukkan angka yang tidak menguntungkan bagi aset berisiko, BTC bisa turun ke level support di sekitar Rp1.588.070.000. Investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi global yang dapat memengaruhi harga cryptocurrency dalam waktu dekat.
Baca Juga: Proyeksi Pasar Bitcoin (BTC) 2025: Tren Bullish atau Koreksi di Depan? (30/1/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.