Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) menghadapi tantangan besar dalam menembus level resistensi Rp1,729.387.416. Saat ini, BTC diperdagangkan di sekitar Rp1,715.231.764 dengan volume perdagangan dalam 24 jam mencapai lebih dari Rp857,5 triliun.
Selama satu hari terakhir, Bitcoin mengalami kenaikan harga sebesar 2,58%, sementara dalam satu minggu terakhir naik 2,80%. Namun, meskipun ada momentum kenaikan, BTC masih tertahan dalam kisaran Rp1,647.791.820 hingga Rp1,729.387.416. Menurut analis crypto Rekt Capital, Bitcoin perlu mencatat penutupan harian di atas diagonal resistensi pola segitiga ini untuk mengonfirmasi breakout. Jika gagal, BTC berisiko mengalami penolakan yang dapat memicu koreksi harga lebih lanjut.
Data on-chain menunjukkan adanya penurunan jumlah pemegang Bitcoin dalam jumlah besar. Sejak pertengahan Desember, sekitar 70 whale yang memiliki lebih dari 1.000 BTC telah keluar dari jaringan atau mendistribusikan kembali kepemilikan mereka. Analis crypto, Ali, menyebutkan bahwa pergerakan ini bisa menjadi tanda menurunnya kepercayaan investor besar atau perubahan strategi dalam portofolio mereka.

Meskipun demikian, data dari Santiment menunjukkan bahwa Bitcoin kini semakin kurang sensitif terhadap faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga Federal Reserve. Jika sebelumnya pergerakan harga Bitcoin sangat berkorelasi dengan kebijakan moneter AS, kini pasar menunjukkan tanda-tanda kedewasaan dengan pergerakan yang lebih independen dari aset-aset teknologi dengan leverage tinggi. Namun, aktivitas whale yang berkurang masih dapat menciptakan ketidakpastian dalam pergerakan harga dalam jangka pendek.
Baca Juga: Prediksi Pergerakan Harga Polygon (POL): Tren Bearish atau Peluang Pemulihan? (31/1/25)

Indikator Funding Rates Bitcoin, yang mengukur biaya posisi leverage long atau short, sempat melonjak tajam pada awal Desember bersamaan dengan kenaikan harga. Namun, saat ini Funding Rates telah stabil di sekitar 0,008%, mencerminkan pergerakan harga BTC yang stagnan sepanjang akhir Desember hingga Januari.
Stabilisasi ini menandakan aktivitas leverage yang lebih rendah dan menunjukkan adanya ketidakpastian di kalangan trader. Meskipun volatilitas Funding Rates menurun, data dari Coinglass mengungkapkan bahwa Open Interest dalam perdagangan futures Bitcoin naik 3,39% menjadi Rp1.077 triliun. Sementara itu, volume opsi BTC juga meningkat 11,68% menjadi Rp56,2 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan keterlibatan pasar, tetapi trader masih cenderung berhati-hati tanpa adanya konsensus yang jelas mengenai arah pergerakan Bitcoin selanjutnya.

Pertanyaan utama saat ini adalah apakah Bitcoin dapat menutup perdagangan harian di atas Rp1,729.387.416. Jika berhasil, ini akan mengonfirmasi breakout yang dapat membawa harga BTC menuju Rp1,792.940.000 atau lebih tinggi. Namun, jika gagal menembus level resistensi ini, Bitcoin kemungkinan akan mengalami konsolidasi lebih lanjut atau bahkan kembali turun ke level support Rp1,647.791.820.
Jika tekanan jual meningkat, BTC bisa merosot lebih dalam ke Rp1,486.874.000 atau bahkan Rp1,425.788.000. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau pergerakan pasar dengan cermat guna mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.
Baca Juga: Proyeksi Pasar Bitcoin (BTC) 2025: Tren Bullish atau Koreksi di Depan? (30/1/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.