Jakarta, Pintu News – Meskipun banyak negara berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, mata uang tersebut masih mendominasi transaksi internasional. Data terbaru menunjukkan bahwa dolar AS masih menjadi mata uang yang paling banyak digunakan untuk transaksi lintas batas.

Data dari SWIFT, sebuah sistem pembayaran internasional, mengungkapkan bahwa transaksi internasional sebagian besar masih mengandalkan mata uang AS. Yuan Tiongkok berada di urutan kedua dengan nilai 2,8%, sementara yen Jepang berada di urutan ketiga dengan nilai 5,09%. Tiongkok telah berusaha untuk mengurangi penggunaan dolar AS dengan bermitra dengan negara-negara BRICS. Namun, yuan Tiongkok masih sulit bersaing dengan dolar AS karena penggunaannya yang masih rendah.
Hingga akhir tahun 2024, dolar AS masih menjadi mata uang yang paling banyak digunakan. Pada bulan Desember 2024, total nilai transaksi dalam dolar AS mencapai 60,08%. Euro berada di urutan kedua dengan nilai 12,83%, menunjukkan bahwa hegemoni dolar AS masih kuat. Mata uang utama lainnya memiliki nilai yang jauh lebih rendah, sehingga sulit untuk bersaing dengan dolar AS.
Baca Juga: 5 Cryptocurrency Jadi Sorotan Investasi Potensi Jangka Pendek di Februari 2025
Meskipun dolar AS masih mendominasi, Donald Trump telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi mata uang tersebut. Trump mengancam negara-negara yang berniat untuk meninggalkan dolar AS dengan tarif 100%.
Negara-negara BRICS telah berupaya untuk menggunakan mata uang lokal atau alternatif untuk perdagangan. Namun, peluang keberhasilannya masih belum jelas. Meskipun euro dan yuan Tiongkok merupakan pilihan yang baik, beberapa fungsi mereka masih terhambat oleh konvertibilitas yang terbatas dan regulasi pemerintah. Pasar mata uang kripto, meskipun dianggap sebagai alternatif yang layak, masih belum stabil. Ekosistemnya juga terhambat oleh hambatan regulasi, yang dapat menghambat perdagangan global.
Dominasi dolar AS dalam transaksi internasional masih kuat. Meskipun ada upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, mata uang tersebut masih menjadi pilihan utama bagi banyak negara.
Baca Juga: 6 Cryptocurrency yang Dinilai Analis Mampu Pimpin Tren Bull Run Selanjutnya
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.