Jakarta, Pintu News – Arbitrum (ARB), salah satu altcoin yang pernah menarik perhatian besar, kini mengalami penurunan harga yang signifikan. Dalam sebulan terakhir, harga ARB telah jatuh sekitar 38,9%, mencapai titik terendah sepanjang sejarahnya, yakni $0,37. Meskipun ada sedikit pemulihan, harga ARB saat ini masih berada di bawah level $0,50, membuat banyak pemegangnya terjebak dalam kerugian. Artikel ini akan mengulas situasi terbaru Arbitrum dan menganalisis kemungkinan pergerakan harga selanjutnya.

Pada awal bulan lalu, harga ARB berada di sekitar $0,96. Namun, penurunan terus-menerus telah membawa harga Arbitrum ke titik terendahnya, yang tercatat pada $0,37, hanya tiga hari yang lalu. Meskipun saat ini ada sedikit pemulihan, dengan ARB diperdagangkan di sekitar $0,459, harga tersebut masih menunjukkan penurunan sebesar 38,9% dalam periode sebulan terakhir.
Berdasarkan data dari IntoTheBlock, hampir semua pemegang ARB mengalami kerugian. Saat ini, 99% pemegang Arbitrum berada dalam posisi rugi, sementara hanya 1% yang mencapai titik impas. Hal ini menunjukkan ketidakpercayaan yang besar di kalangan investor terhadap prospek jangka pendek ARB, dengan banyak pemegang yang menjual aset mereka pada harga rendah karena takut akan kerugian lebih lanjut.
Baca Juga: Potensi Cardano (ADA) Sebagai Tempat Transaksi Departemen Keuangan AS, Apa Pengaruhnya?

Sentimen pasar untuk Arbitrum saat ini sangat bearish. Ini tercermin dari dominasi penjual yang kuat, dengan lebih banyak transaksi jual dibandingkan beli. Indikator Chaikin Money Flow (CMF) menunjukkan nilai negatif (-14), yang menunjukkan bahwa tekanan jual jauh lebih besar daripada tekanan beli. Ketika CMF berada di zona negatif, ini menandakan bahwa seller mendominasi pasar, mendorong harga untuk terus turun.
Selain itu, rasio Sharpe untuk ARB juga telah turun ke angka negatif, mencapai -5,49. Rasio Sharpe negatif menunjukkan bahwa imbal hasil yang didapatkan oleh investor jauh lebih rendah dibandingkan dengan risiko bebas yang ada, yang membuat ARB menjadi kurang menarik bagi para investor. Akibatnya, banyak investor yang memilih untuk menjauh dari Arbitrum, menghindari risiko lebih lanjut.

Whale, atau pemegang besar ARB, juga berperan penting dalam tren negatif ini. Selama 24 jam terakhir, lebih dari 550.000 token ARB dijual oleh para whale, menambah tekanan jual yang sudah ada. Aliran keluar ini mengindikasikan bahwa para whale kehilangan kepercayaan terhadap Arbitrum dan berharap harga akan turun lebih lanjut.
Tidak hanya whale, tetapi juga investor ritel tampaknya semakin pesimis. Dalam beberapa hari terakhir, inflow ARB ke bursa meningkat pesat, yang menunjukkan bahwa banyak investor yang memilih untuk menjual token mereka daripada membeli. Ini semakin memperburuk sentimen bearish yang melanda pasar ARB.

Melihat situasi saat ini, banyak investor yang bertanya-tanya apakah ARB akan mengalami penurunan lebih lanjut atau apakah ada peluang pemulihan. Dengan sentimen pasar yang masih sangat bearish, kemungkinan besar harga ARB akan terus tertekan. Jika ARB gagal bertahan di atas level $0,42, harga dapat jatuh lebih dalam, bahkan menuju titik terendah baru.

Namun, ada juga kemungkinan bahwa beberapa pembeli mungkin memanfaatkan penurunan harga untuk membeli di titik rendah. Jika permintaan kembali meningkat dan terjadi pembalikan arah, ARB bisa kembali mencoba menembus level $0,50 dan menguji level resistance yang lebih tinggi.
Baca Juga: 6 Cryptocurrency yang Dinilai Analis Mampu Pimpin Tren Bull Run Selanjutnya
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.