Jakarta, Pintu News – Pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif telah memasuki era baru dengan munculnya model-model yang lebih canggih dan efisien.
Tren terbaru dalam AI generatif menunjukkan pergeseran paradigma dari model monolitik yang memerlukan siklus pelatihan yang panjang, menuju arsitektur yang lebih terdistribusi dan dioptimalkan. Web3, yang sebelumnya kurang terlibat dalam gelombang pertama AI generatif, kini memiliki kesempatan untuk memainkan peran kunci dalam revolusi ini.
Kemampuan penalaran telah menjadi fokus utama bagi model-model bahasa besar terkini seperti GPT-01, DeepSeek R1, dan Gemini Flash. Kemampuan ini memungkinkan AI untuk memecah tugas inferensi yang kompleks menjadi proses multi-langkah yang terstruktur, sering kali dengan menggunakan teknik Chain of Thought (CoT). Sama seperti pengikut instruksi menjadi standar bagi model-model sebelumnya, kemampuan penalaran diharapkan menjadi kemampuan dasar untuk semua model utama di masa depan.
Web3 memiliki potensi untuk meningkatkan transparansi dan keandalan dalam proses penalaran AI. Dengan setiap langkah penalaran yang dapat diverifikasi secara on-chain, akan tercipta catatan yang tidak dapat diubah dari urutan logisnya. Ini sangat penting di era di mana konten yang dihasilkan AI mendominasi interaksi digital, menjadikan tingkat provenansi ini sebagai kebutuhan dasar.
Baca Juga: Harga Solana (SOL) Tidak Cepat Bangkit? Ini Dia 3 Faktor yang Memengaruhi! (26/2/25)

Data sintetis memainkan peran kunci dalam mengaktifkan penalaran lanjutan. Model seperti DeepSeek R1 menggunakan sistem perantara untuk menghasilkan dataset penalaran berkualitas tinggi yang kemudian digunakan untuk penyetelan halus. Pendekatan ini mengurangi ketergantungan pada dataset dunia nyata, mempercepat pengembangan model dan meningkatkan ketangguhan.
Dalam konteks Web3, generasi data sintetis adalah tugas yang sangat paralel, ideal untuk jaringan terdesentralisasi. Kerangka kerja Web3 dapat memberi insentif kepada node untuk berkontribusi pada generasi data sintetis, dengan imbalan berdasarkan penggunaan dataset. Ini dapat mendorong ekonomi data AI yang terdesentralisasi, di mana dataset sintetis memberi daya pada model AI sumber terbuka dan milik pribadi.
Model AI awal bergantung pada beban kerja pra-pelatihan yang besar yang membutuhkan ribuan GPU. Namun, model seperti GPT-01 telah beralih fokus ke pelatihan tengah dan pasca-pelatihan, yang memungkinkan kemampuan yang lebih spesialis seperti penalaran lanjutan. Perubahan ini secara dramatis mengubah kebutuhan komputasi, mengurangi ketergantungan pada kluster terpusat.
Web3 dapat memfasilitasi penyempurnaan model AI yang terdesentralisasi, memungkinkan kontributor untuk mempertaruhkan sumber daya komputasi sebagai imbalan atas insentif tata kelola atau keuangan. Perubahan ini mendemokratisasi pengembangan AI, membuat infrastruktur pelatihan yang terdesentralisasi lebih layak.
Generative AI sedang mengalami pergeseran paradigma yang signifikan. Dengan munculnya arsitektur yang didorong oleh penalaran, inovasi dataset sintetis, optimasi pasca-pelatihan, dan distilasi model, peluang bagi Web3 untuk menyediakan utilitas nyata dalam arsitektur terdesentralisasi semakin terbuka lebar. Pertanyaan penting yang tersisa adalah apakah Web3 dapat bergerak cukup cepat untuk memanfaatkan momen ini dan menjadi kekuatan yang relevan dalam revolusi AI.
Baca Juga: Pergerakan Bitcoin (BTC) di Tengah Penurunan Harga: Apa yang Dilakukan oleh Whale? (26/2/25)
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.