Jakarta, Pintu News – Jutaan pengguna Pi Network (PI) di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, telah menunggu momen besar: peluncuran Open Mainnet pada 20 Februari 2025.
Sebelum rilis, token IOU Pi sempat diperdagangkan hingga Rp4,95 juta ($300), membuat banyak orang membayangkan keuntungan besar.
Namun, hanya dalam hitungan hari, harga Pi Coin di pasar riil anjlok drastis ke Rp33.060 ($2). Apa yang sebenarnya terjadi?

Berikut adalah beberapa alasan mengapa harga PI stagnan di $2 – $3 menurut analisa dari Crypto Times:
Sejak peluncuran Open Mainnet, miliaran token Pi langsung tersedia di pasar. Dari total pasokan 100 miliar, sekitar 6 miliar token telah berpindah ke jaringan utama, membuat pasokan membanjiri pasar dan menghilangkan unsur kelangkaan.
Sebagian besar pengguna mendapatkan Pi Coin secara gratis hanya dengan mengetuk aplikasi setiap hari. Akibatnya, ketika mereka akhirnya bisa menjualnya, terjadi aksi jual besar-besaran yang menyebabkan harga turun drastis. Dengan lebih banyak orang ingin menjual dibandingkan membeli, hukum ekonomi sederhana berlaku: harga pun anjlok.
Saat ini, Pi Coin belum tersedia di Binance atau Coinbase, dua bursa cryptocurrency terbesar di dunia. Bursa-bursa besar ini biasanya mengandalkan pemungutan suara komunitas sebelum melakukan listing, dan Pi Coin masih menunggu proses tersebut.
Beberapa platform seperti OKX, Bitget, HTX, dan Gate.io memang sudah memperdagangkan Pi, tetapi tidak semua pengguna bisa mengaksesnya dengan mudah. Jika Binance atau bursa besar lainnya akhirnya mendaftarkan Pi, ini bisa menjadi pendorong harga naik dalam waktu dekat.
Meskipun Pi Network mengklaim memiliki lebih dari 100 aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan mengadakan acara besar seperti PiFest 2024, kenyataannya Pi Coin masih belum bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari.
Saat ini, nilai Pi Coin lebih didasarkan pada spekulasi dan harapan, bukan pada utilitas nyata. Tanpa ekosistem yang mapan atau kegunaan yang jelas, harga Pi sulit untuk naik secara signifikan. Untuk mencapai pertumbuhan yang stabil, Pi harus membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar proyek berbasis komunitas.
Baca juga: Kesempatan Terakhir untuk Pioneers Pi Network, Grace Period Diperpanjang Hingga 14 Maret 2025!
Menurut Crypto Times, meski harga Pi Coin jatuh jauh dari ekspektasi, kelompok pendukung konsep Global Consensus Value (GCV) tetap yakin bahwa harga Pi Coin suatu hari bisa mencapai Rp5,19 miliar ($314,159) per token.
Mereka menolak menjual Pi dengan harga saat ini dan berpegang teguh pada keyakinan bahwa nilai sebenarnya akan meningkat secara drastis seiring adopsi dan pertumbuhan ekosistem Pi Network. Namun, bagi kebanyakan investor, skenario ini masih terlalu spekulatif dan belum memiliki dukungan ekonomi yang kuat.
Baca juga: 7 Crypto yang Diburu Setelah Trump Umumkan ‘Crypto Reserve’ di AS
Saat ini, harga Pi Coin masih mencari keseimbangan antara pasokan besar dan adopsi yang terbatas. Beberapa analis percaya bahwa jika Pi mulai digunakan dalam perdagangan nyata dan mendapatkan listing di Binance, harga bisa naik ke Rp82.650 ($5) hingga Rp165.300 ($10) pada akhir 2025—setara dengan Rp826.500 hingga Rp1,65 juta dalam rupiah.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.