Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan, turun 4,37% dalam 24 jam terakhir dan berada di kisaran Rp1,34 miliar ($82.277).
Dengan pergerakan harga yang semakin melemah menjelang penutupan mingguan, banyak analis pasar memprediksi bahwa BTC masih berisiko turun lebih dalam hingga menyentuh level Rp1,22 miliar ($75.000).
Apakah ini awal dari koreksi besar atau justru peluang bagi para investor untuk masuk ke pasar?
Saat ini, order book di bursa menunjukkan adanya pergerakan likuiditas yang signifikan. Para whale tampaknya tengah “berburu” stop loss para trader, dengan banyaknya likuidasi posisi long di sekitar Rp1,37 miliar ($84.300) dan posisi short yang menumpuk di kisaran Rp1,41 miliar ($86.500 – $87.000).

Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa total likuidasi dalam 24 jam terakhir telah mencapai lebih dari Rp4,9 triliun ($300 juta). Dengan order bid terkuat berada sedikit di bawah Rp1,35 miliar ($83.000), harga BTC saat ini semakin dekat dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Jika tekanan jual terus meningkat, BTC bisa segera jatuh ke level Rp1,22 miliar ($75.000) sebagai titik support berikutnya.
Baca juga: Dogecoin (DOGE) Diprediksi Capai $90 di 2025, Ini Analisa dari Para Ahli!
Sejak mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin terus mengalami penurunan bertahap. Beberapa analis percaya bahwa BTC akan kembali menguji level Rp1,27 miliar ($78.000), yang sebelumnya menjadi titik terendah multi-bulan pada bulan Februari.
Analis populer Mikybull Crypto mengungkapkan bahwa ada kemungkinan besar BTC akan menguji Simple Moving Average (SMA) 50-minggu sebagai support lokal baru.
Jika skenario ini terjadi, maka BTC bisa mencapai titik bottom sementara sebelum mengalami pemulihan kembali. Namun, jika BTC gagal bertahan di SMA ini, ada kemungkinan besar harga akan terus turun hingga menyentuh level yang lebih rendah.
Baca juga: CEO Jan3 Samson Mow: “Harga Bitcoin (BTC) Diprediksi Menuju $1 Juta pada Tahun 2031”
Meskipun tren penurunan masih berlangsung, ada indikator yang menunjukkan bahwa Bitcoin tidak akan jatuh di bawah Rp1,12 miliar ($69.000).

Data dari Lowest Price Forward Tool, sebuah indikator historis yang telah terbukti akurat dalam memprediksi harga BTC, menyatakan bahwa ada 95% kemungkinan BTC tidak akan turun lebih jauh dari level ini.
Jika skenario ini benar, maka BTC akan kembali ke level all-time high tahun 2021, menandai koreksi sebesar 37% dari harga tertingginya saat ini. Dengan catatan historis yang kuat, banyak investor percaya bahwa level Rp1,12 miliar ($69.000) bisa menjadi titik balik bagi Bitcoin sebelum memulai reli berikutnya.
Harga Bitcoin saat ini menghadapi tekanan jual yang signifikan dengan risiko jatuh ke level Rp1,22 miliar ($75.000) atau bahkan lebih rendah. Namun, indikator historis menunjukkan bahwa Rp1,12 miliar ($69.000) kemungkinan besar akan menjadi batas bawah yang kuat bagi BTC.
Para investor dan trader disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas yang tinggi di pasar crypto, serta memperhatikan level teknikal utama sebelum mengambil keputusan. Dengan semakin dekatnya level support kritis, pergerakan harga dalam beberapa hari ke depan akan menjadi penentu arah pasar selanjutnya.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.