Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan di bawah $80.000 (Rp1,3 miliar) dalam beberapa waktu terakhir, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Namun, sejumlah analis crypto dan pakar ekonomi percaya bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat membantu pemulihan harga Bitcoin dalam waktu dekat. CEO Abra, Bill Barhydt, mengungkapkan bahwa tren ekonomi makro, kondisi pasar crypto, dan perubahan kebijakan serta regulasi dapat menjadi katalis bagi kebangkitan harga Bitcoin.
Menurut Bill Barhydt, meskipun Bitcoin mengalami koreksi harga, pola pergerakan saat ini menyerupai tren yang terjadi pada tahun 2017. Saat itu, peningkatan likuiditas fiat di pasar global mendorong kenaikan harga aset, termasuk cryptocurrency.
Ia juga menyoroti kemungkinan kebijakan moneter yang akan diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump jika terpilih kembali. Beberapa kebijakan tersebut meliputi penurunan suku bunga obligasi, penurunan suku bunga hipotek, serta langkah-langkah untuk menyelamatkan sektor perbankan dari kebangkrutan. Selain itu, ekonomi Tiongkok yang melemah dapat mendorong pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang pada akhirnya dapat meningkatkan aliran likuiditas global dan berdampak positif pada Bitcoin.
Jika semua faktor ini terjadi secara bersamaan, beberapa model analisis bahkan memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat mencapai $713.000 (Rp11,6 miliar) dalam enam bulan ke depan, meskipun prediksi ini masih bersifat spekulatif.
Baca Juga: Risiko Penurunan Saham MicroStrategy di Tengah Volatilitas Pasar Crypto

Pasar crypto saat ini masih berada dalam kondisi rapuh, dengan likuidasi besar-besaran yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan harga Bitcoin telah menyebabkan aksi jual yang signifikan, terutama di kalangan investor institusional.
Salah satu entitas yang terdampak adalah Strategy (sebelumnya MicroStrategy), yang merupakan pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Nilai kepemilikan Bitcoin perusahaan tersebut turun dari $21,2 miliar (Rp345,6 triliun) menjadi sekitar $17,3 miliar (Rp281,9 triliun) akibat penurunan harga.
Meski demikian, Bill Barhydt tetap optimis bahwa koreksi kali ini berbeda dengan siklus pasar sebelumnya. Berdasarkan sejarah, Bitcoin sering kali mengalami pemulihan setelah fase penurunan besar. Dengan meningkatnya likuiditas dan stabilisasi kepercayaan investor, pasar crypto kemungkinan besar akan mengalami rebound dalam beberapa bulan mendatang.
Selain faktor ekonomi dan kondisi pasar, perubahan regulasi juga dapat berperan dalam menentukan arah pergerakan Bitcoin. Beberapa perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pemerintah AS mulai mengambil pendekatan yang lebih jelas terhadap regulasi crypto.
Sebagai contoh, pemerintahan Donald Trump pernah mengusulkan cadangan Bitcoin strategis, yang akan memanfaatkan aset digital yang disita oleh pemerintah. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah tuntutan hukum terhadap perusahaan crypto, seperti kasus Kraken, telah dicabut oleh otoritas keamanan AS. Hal ini memberikan indikasi bahwa regulasi yang lebih ramah terhadap crypto bisa segera diterapkan.
Dengan kombinasi stimulus ekonomi, rekam jejak pemulihan Bitcoin setelah koreksi besar, serta regulasi yang semakin berkembang, para analis percaya bahwa Bitcoin dapat kembali memasuki fase bullish dalam waktu dekat.
Meskipun harga Bitcoin saat ini mengalami tekanan, beberapa faktor utama dapat membantu pemulihan harganya dalam beberapa bulan ke depan. Tren ekonomi makro, pergeseran kondisi pasar crypto, serta kebijakan dan regulasi yang lebih jelas menjadi faktor utama yang dapat menentukan arah harga Bitcoin.
Jika likuiditas tetap kuat dan investasi institusional terus meningkat, ada kemungkinan besar Bitcoin akan kembali memasuki tren kenaikan. Namun, investor tetap harus berhati-hati dan memperhatikan dinamika pasar sebelum mengambil keputusan investasi.
Baca Juga: Shiba Inu (SHIB) dan Tantangan Menuju Reli Harga di Pasar Cryptocurrency (11/3/25)
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.