Jakarta, Pintu News – Token Alpaca Finance (ALPACA) baru-baru ini mengalami lonjakan harga luar biasa, bahkan naik lebih dari 1.000% hanya dalam sepekan terakhir.
Kenaikan ini justru terjadi setelah Binance mengumumkan akan menghapus (delisting) token ini dari platform mereka — sebuah kondisi yang biasanya membuat harga turun.

Fenomena ini langsung memicu banyak perdebatan di kalangan analis dan trader. Banyak yang menduga bahwa lonjakan harga ini bukan terjadi secara alami, melainkan hasil dari manipulasi pasar.
Lalu, mengapa harga ALPACA mengalami kenaikan? Berikut analisa lengkap dari para ahli crypto!
Dilansir dari BeInCrypto, biasanya, ketika sebuah aset digital akan dihapus dari bursa besar seperti Binance, harganya justru cenderung turun karena likuiditas dan eksposurnya berkurang.
Namun, ALPACA malah melonjak tajam. Setelah pengumuman delisting pada 24 April, token ini justru meroket lebih dari 1.000%.
Namun menjelang hari penghapusan resminya pada 2 Mei, harga mulai turun tajam. Dalam sehari terakhir, harganya anjlok sekitar 34,5% dan kini diperdagangkan di angka $0,55.
Baca juga: Grafik Harga Emas Antam Hari Ini 2 Mei 2025, Gimana Pergerakannya?
Salah satu pengguna media sosial menyebut pergerakan harga ALPACA sebagai manipulasi paling kasar yang pernah mereka lihat. Harga sempat melonjak dari $0,02 ke $0,3, lalu turun ke $0,07, kemudian melonjak lagi ke $1,27, dan akhirnya kembali turun ke $0,3.
Analis kripto Budhil Vyas menyebut ini sebagai contoh klasik dari “liquidity hunting” — strategi di mana para pemain besar (whales) sengaja menjatuhkan harga agar investor panik dan menjual murah. Setelah itu, mereka menaikkan harga secara cepat hanya beberapa jam sebelum delisting, lalu menjual dengan keuntungan besar.
Menurut Vyas, tidak ada akumulasi nyata oleh investor ritel. Semua hanya taktik untuk menguras likuiditas pasar sebelum aset dihapus dari perdagangan.
Baca juga: Harga Emas 24 Karat Hari ini 2 Mei 2025, Cek Grafiknya Berikut Ini!
Analis lain bernama Johannes menjelaskan bahwa manipulasi semacam ini sering terjadi karena penurunan likuiditas setelah pengumuman delisting.
Trader profesional memanfaatkan kondisi tersebut dengan menguasai sebagian besar suplai token, lalu mendorong harga naik dengan membeli di pasar spot dan membuka posisi di kontrak derivatif (futures).
Ketika harga melonjak dan tidak banyak tekanan jual (karena suplai dikuasai), mereka bisa menutup posisi futures dengan keuntungan besar saat delisting terjadi — dengan risiko kerugian yang sangat kecil.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.