Jakarta, Pintu News – Laporan terbaru dari Bitwise Investments mengungkapkan bahwa aliran modal institusional ke Bitcoin (BTC) diperkirakan akan mencapai $426,9 miliar pada tahun 2026.
Fenomena ini didorong oleh adopsi yang meningkat dari berbagai lembaga keuangan besar dan pemerintahan di seluruh dunia.
Dengan keterlibatan yang semakin luas, dinamika pasokan dan permintaan Bitcoin (BTC) mengalami perubahan signifikan, yang berpotensi mempengaruhi harga dan stabilitas pasar.

Pada 28 Mei 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $$108,937 atau setara dengan Rp1.774.368.909, mengalami kenaikan tipis 0,25% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.766.862.105, dan harga tertingginya di Rp1.802.962.258.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.16 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 9% menjadi $54.45 miliar.
Baca juga: Kekayaan Satoshi Nakamoto Melonjak Menjadi $120 Miliar, Menjadi Orang Terkaya ke-11 di Dunia!
Menurut laporan terbaru, sejumlah lembaga keuangan ternama telah memasukkan Bitcoin (BTC) ke dalam portofolio investasi mereka.
Morgan Stanley dan Fidelity, misalnya, telah terlibat sejak tahun 2024. ETF Bitcoin dari BlackRock, yang dikenal sebagai IBIT, kini mengelola Bitcoin senilai $71 miliar.
Di sisi lain, Strategy menjadi investor institusional terbesar dengan kepemilikan 576.230 BTC, yang mencakup 2,74% dari total pasokan. Selain itu, negara-negara seperti El Salvador dan China juga telah mengamankan jumlah Bitcoin (BTC) yang signifikan.

El Salvador memiliki 6.133 BTC, sementara China, meskipun melarang perdagangan kripto, memiliki sekitar 190.000 BTC. Keterlibatan ini menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) semakin diterima sebagai aset investasi yang sah di tingkat global.
Baca juga: Strategy Michael Saylor Kembali Borong 4.020 BTC Senilai $427 Juta, Saham MSTR Anjlok 7%!
Dengan proyeksi bahwa 4,2 juta BTC akan berpindah ke tangan institusi, yang mewakili 20,3% dari total pasokan, pasar menghadapi kekurangan pasokan yang parah. Hal ini diperparah oleh fakta bahwa hanya sekitar 164.250 BTC yang dikeluarkan setiap tahunnya pasca Halving Bitcoin tahun 2024.

Kekurangan pasokan ini telah berkontribusi pada lonjakan harga Bitcoin pada Mei 2025, mencapai rekor tertinggi baru. Kondisi ini juga menciptakan tekanan harga yang mungkin berkelanjutan.
Namun, jika institusi besar memutuskan untuk menjual Bitcoin (BTC) mereka secara bersamaan, pasar dapat mengalami volatilitas yang signifikan. Keseimbangan antara pasokan yang terbatas dan permintaan yang tinggi menjadi kunci utama dalam prediksi pergerakan harga Bitcoin (BTC) ke depan.
Meskipun prospek pertumbuhan Bitcoin (BTC) tampak menggiurkan, terdapat risiko signifikan yang menyertainya. Volatilitas pasar yang tinggi dan potensi penjualan besar-besaran oleh institusi bisa mengguncang stabilitas harga.
Selain itu, peningkatan pengawasan oleh SEC Amerika Serikat terhadap ETF Bitcoin menambah ketidakpastian dalam aliran modal institusional.
Faktor makroekonomi seperti tingkat suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan tetap pada Juni 2025 juga berpotensi memperlambat aliran modal ke aset berisiko seperti Bitcoin (BTC).
Oleh karena itu, investor dan pemangku kepentingan harus mempertimbangkan semua aspek ini dalam membuat keputusan investasi.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.