Jakarta, Pintu News – Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia per 2 Juli 2025 tercatat berada di kisaran Rp7.900–Rp8.000, mengalami sedikit penurunan dibanding hari sebelumnya.
Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya dominasi stablecoin secara global, yang kini mulai memengaruhi pertumbuhan ekosistem Pi Network.
Popularitas stablecoin yang menawarkan stabilitas harga dan dukungan regulasi dinilai menjadi tantangan besar bagi Pi dalam mencapai adopsi massal sebagai aset kripto alternatif.
Simak analisa lengkapnya di sini!

Pada tanggal 2 Juli 2025, harga Pi Network (PI) tercatat berada di kisaran $0,4893, mengalami penurunan sebesar 0,48% dalam 24 jam terakhir. Grafik candlestick menunjukkan volatilitas harga yang cukup tinggi dalam 24 jam terakhir, dengan pergerakan naik dan turun yang cepat.
Secara visual, grafik memperlihatkan dominasi candlestick merah di awal hingga pertengahan hari, menandakan tekanan jual yang cukup kuat. Namun, menjelang siang dan sore hari, mulai muncul candlestick hijau sebagai sinyal adanya pembalikan arah dan tekanan beli dari pasar.
Volume perdagangan dalam 24 jam terakhir mencapai $85,06 juta, turun sebesar 12,26%, mengindikasikan penurunan aktivitas pasar meskipun harga masih bergerak dinamis. Kapitalisasi pasar PI saat ini berada di angka $3,73 miliar dengan suplai yang beredar sekitar 7,628 miliar PI dari total maksimum 100 miliar PI.
Baca juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 2 Juli 2025, Naik atau Turun?
Dengan sentimen komunitas yang masih sangat positif (88% bullish), investor tampaknya masih melihat potensi jangka panjang dari proyek Pi Network, meskipun harga saat ini mengalami konsolidasi di bawah angka $0,50.
Pi Coin tengah menghadapi tantangan besar di tengah meningkatnya permintaan global terhadap stablecoin. Menurut analis dan trader ternama, Kim H Wong, popularitas stablecoin dapat menghambat tujuan Pi Coin untuk menjadi mata uang kripto global yang digunakan secara luas.
Stablecoin, yang nilainya dipatok pada aset seperti mata uang fiat atau komoditas, menawarkan stabilitas harga, adopsi yang luas, kepatuhan terhadap regulasi, dan berbagai kegunaan. Fitur-fitur inilah yang saat ini dianggap melampaui kemampuan Pi Coin, menurut Wong.
Faktor seperti volatilitas harga Pi Coin, likuiditas yang terbatas, serta ketidakpastian regulasi menjadi penghalang utama dalam bersaing dengan stablecoin. Selain itu, pengesahan undang-undang stablecoin di AS yang dikenal sebagai GENIUS Act juga semakin memperkuat kepercayaan pasar terhadap stablecoin.
Meski begitu, Wong menilai bahwa Pi Network masih memiliki keunggulan tersendiri yang bisa meredam dampak dari dominasi stablecoin. Model penambangan berbasis aplikasi seluler milik Pi, yang hanya membutuhkan satu kali ketukan per hari, dinilai lebih mudah diakses dibandingkan stablecoin.
Baca juga: 4 Crypto yang Banyak Diperbincangkan di Pertengahan Tahun 2025
Selain itu, basis pengguna Pi yang mencapai 65 juta orang dan sistem referensi yang mereka gunakan telah menciptakan komunitas yang kuat dan loyal. Jika Pi mampu meningkatkan manfaat dunia nyata dari ekosistemnya, potensi adopsi massal tetap terbuka lebar.
Wong juga menyoroti peluncuran Pi App Studio yang kini dilengkapi fitur AI, yang mempermudah pengembangan aplikasi di jaringan Pi. Ekosistem dengan banyak aplikasi berguna dapat membuat pengguna tetap aktif di jaringan Pi sekaligus menarik pengguna baru.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.