Jakarta, Pintu News – Puluhan tahun lamanya, dolar AS telah menjadi mata uang paling dominan di dunia, digunakan dalam perdagangan internasional dan dianggap sebagai “tempat perlindungan yang aman” di masa krisis. Namun, kontrol pemerintah dan bank sentral atas dolar berarti keputusan kebijakan, suku bunga, dan regulasi semua mempengaruhi nilai mata uang ini, terkadang dengan cara yang tidak dapat diprediksi atau didorong oleh motivasi politik.

Utang nasional AS yang dilaporkan oleh Departemen Keuangan AS telah melampaui $37 triliun, sebuah tonggak yang mulai mengikis kepercayaan terhadap stabilitas dolar AS. Ketika utang mencapai tingkat yang sangat tinggi, bank sentral sering kali terpaksa mencetak lebih banyak uang untuk menjaga ekonomi tetap berjalan. Ini dapat menyebabkan devaluasi mata uang, yang pada gilirannya mengurangi daya beli dan kepercayaan investor.
Ketidakstabilan ini mendorong beberapa negara dan investor untuk mencari alternatif lain seperti Bitcoin (BTC), yang tidak dikendalikan oleh pemerintah mana pun. Bitcoin (BTC) menawarkan sebuah sistem keuangan yang lebih terdesentralisasi, di mana nilai tukarnya lebih ditentukan oleh pasar daripada kebijakan pemerintah yang sering berubah-ubah.
Baca Juga: Harga Bitcoin Meroket, Ini Dia 5 Tips Pilih Exchange Crypto yang Aman dan Andal!
Ketika AS atau sekutunya ingin memberikan tekanan pada negara lain, mereka sering menggunakan sanksi ekonomi. Ini termasuk membekukan aset, memblokir akses ke dolar AS, dan memutuskan negara dari SWIFT, sistem pesan global yang mendukung sebagian besar transaksi bank internasional.
Langkah-langkah ini dapat mempersulit negara yang disanksi untuk melakukan perdagangan internasional dan mengakses pasar keuangan global. Sebagai respons, beberapa negara mulai mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya menjadi pilihan menarik karena mereka menawarkan cara untuk melakukan transaksi yang tidak tergantung pada sistem keuangan tradisional yang dapat dengan mudah dipengaruhi oleh kebijakan politik.

Selama kampanye untuk masa jabatan kedua, Presiden Donald Trump menegaskan kembali komitmennya untuk mengenakan tarif yang lebih tinggi dari masa jabatan pertamanya. Perang dagang AS–China semakin intens, dengan tarif AS terhadap barang-barang China melonjak hingga 145%.
Tentu saja, China membalas dengan tarif berat mereka sendiri. Namun, efek dari kebijakan ini terasa jauh melampaui perbatasan domestik. Kebijakan perdagangan proteksionis ini sering kali mengganggu rantai pasokan global dan meningkatkan biaya untuk konsumen serta bisnis. Akibatnya, banyak perusahaan dan negara mulai mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional, dengan beberapa beralih ke mata uang kripto sebagai solusi.
Dengan meningkatnya utang AS, penggunaan sanksi ekonomi oleh Barat, dan kebijakan perdagangan yang tidak stabil, dunia mulai mencari alternatif dari dolar AS. Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya menawarkan solusi yang menarik karena sifatnya yang terdesentralisasi dan resistensi terhadap gangguan politik dan ekonomi. Masa depan keuangan mungkin sangat dipengaruhi oleh adopsi teknologi blockchain dan mata uang kripto.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus ATH, 5 Strategi Investasi Cerdas untuk Hadapi Volatilitas Pasar
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.