Jakarta, Pintu News – Solana (SOL) Mobile resmi mulai mengirimkan ponsel generasi keduanya pada hari Senin (4/8), menjangkau pengguna di lebih dari 50 negara.
Perangkat baru yang diberi nama Seeker ini sudah mengumpulkan lebih dari 150.000 pre-order, dan hadir dengan peningkatan teknologi, dompet kripto bawaan untuk penggunaan mobile, serta toko aplikasi terdesentralisasi yang mampu melewati “sensor kriptofobik” yang umum terjadi di toko aplikasi tradisional.

Emmett Hollyer, General Manager Solana Mobile, mengatakan kepada laman Cointelegraph bahwa Seeker menghadirkan peningkatan perangkat keras secara menyeluruh dibandingkan generasi pertama, Saga. Namun, yang membuat Seeker benar-benar berbeda adalah fitur on-chain yang dibawanya.
Baca juga: McDonald’s Mulai Menerima Pembayaran Crypto XRP, Fakta atau Hoax?
Salah satu fitur unggulan tersebut adalah Seed Vault. Hollyer menjelaskan,
“Seed Vault memberikan keamanan setingkat perangkat keras untuk menjaga private key, seed phrase, dan data rahasia tetap terisolasi dari lapisan aplikasi, sekaligus tetap bisa berinteraksi dengan aplikasi yang ada.”
Dengan perangkat baru ini, Solana Mobile membidik pengembang dan penggemar crypto sekaligus.
Ponsel ini dijual dalam dua varian harga, $450 (Rp7.370.100) dan $500 (Rp8.189.000), dan diperkirakan akan menghasilkan pendapatan kotor setidaknya $67,5 juta bagi Solana Mobile, anak perusahaan Solana Labs.
Sebagai perbandingan, ponsel generasi pertama Saga hanya terjual 20.000 unit, dan penjualannya sempat lesu berbulan-bulan sebelum tren memecoin di perangkat tersebut membuat pembelian menjadi menguntungkan.
Dengan hadirnya Seeker, Solana Mobile berupaya mendesentralisasi ekonomi dan insentif langsung di perangkat.
Mekanisme utama yang digunakan adalah teknologi bernama TEEPIN, singkatan dari Trusted Execution Environment Platform Infrastructure Network.
TEEPIN memiliki arsitektur tiga lapis yang mendesentralisasi berbagai aspek perangkat, mulai dari akses perangkat hingga distribusi aplikasi. Teknologi ini menghubungkan perangkat keras, perangkat lunak terverifikasi, pengguna, dan “Guardian” jaringan, sehingga membentuk platform mobile yang terdesentralisasi.
Berbeda dengan ponsel tradisional yang biasanya menggunakan pendekatan hibrida—di mana beberapa aspek tetap terpusat, seperti toko aplikasi atau sistem keamanan—TEEPIN dirancang dengan prinsip desentralisasi penuh, selaras dengan filosofi Web3.
Baca juga: Kapan Airdrop Midnight dari Cardano (ADA) Diluncurkan?
Selain itu, TEEPIN juga menambahkan lapisan keamanan ekstra bagi Seeker. Hollyer menjelaskan bahwa arsitektur ini “memberikan keamanan melalui cryptographic attestation, sehingga perangkat dapat membuktikan ke jaringan bahwa ia menjalankan perangkat lunak yang sah.”

Apple, raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar $3 triliun, sebelumnya berada di pusat kontroversi antitrust karena diduga menghambat pengembang aplikasi berkomunikasi dengan pengguna dan mengenakan komisi atas pembelian di luar aplikasi.
Putusan pengadilan terbaru dianggap sebagai kemenangan bagi pengembang aplikasi kripto. Setelah keputusan ini, mereka dapat menautkan aplikasi ke koleksi NFT atau sistem pembayaran eksternal tanpa harus membayar biaya tambahan atau “entitlement.” Perkara hukum ini sendiri merupakan pertarungan antara Epic Games dan Apple.
Aplikasi kripto memang menjadi sorotan regulator di berbagai negara. App store terpusat seperti milik Apple dan Google memiliki kewenangan untuk memblokir aplikasi tertentu sesuai regulasi.
Contohnya, Google Play pernah memblokir akses ke 17 bursa kripto yang tidak terdaftar di Korea Selatan.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.