Jakarta, Pintu News – Solana (SOL) adalah platform blockchain yang dirancang untuk mendukung aplikasi terdesentralisasi yang skalabel. Didirikan pada tahun 2017, Solana adalah proyek sumber terbuka yang saat ini dikelola oleh Solana Foundation yang berbasis di Geneva. Blockchain ini dikembangkan oleh Solana Labs yang berlokasi di San Francisco.
Dengan kecepatan transaksi yang jauh lebih tinggi dan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan blockchain pesaing seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL) telah mencatat kenaikan hampir 12.000% pada tahun 2021.
Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana, memiliki pengalaman dalam desain sistem terdistribusi di perusahaan teknologi terkemuka seperti Qualcomm Incorporated (QCOM). Pengalaman ini membawanya pada kesadaran bahwa jam yang dapat diandalkan dapat mempermudah sinkronisasi jaringan.
Dengan adanya sinkronisasi yang efektif, jaringan dapat beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi, hanya dibatasi oleh bandwidth yang tersedia. Yakovenko mengembangkan konsep proof-of-history (PoH) yang memungkinkan blockchain mencapai konsensus dengan memverifikasi waktu yang berlalu antar event.
Dalam white paper yang dipublikasikan pada November 2017, Yakovenko menjelaskan bahwa blockchain yang ada saat itu tidak mengandalkan waktu, sehingga setiap node dalam jaringan harus mengandalkan jam lokalnya sendiri tanpa mengetahui jam pada partisipan lain.
Baca Juga: Prediksi Harga XRP 2026: Potensi Menyentuh $10, Solana Jadi Penantang Utama? Ini Analisisnya!

Proof-of-History (PoH) adalah inovasi yang memungkinkan pencatatan waktu ke dalam ledger, memfasilitasi blockchain untuk mencapai konsensus lebih cepat. Dengan PoH, setiap node dalam jaringan dapat mengandalkan catatan waktu yang telah terverifikasi, mempercepat proses verifikasi transaksi.
Blockchain yang tidak menggunakan jam, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), mengalami kesulitan untuk meningkatkan jumlah transaksi per detik (TPS) yang bisa mereka proses. Dengan PoH, Solana dapat mengatasi hambatan ini, memungkinkan jaringan untuk mengandalkan waktu yang tercatat dengan akurat.
Solana menggunakan kombinasi dari proof-of-history (PoH) dan proof-of-stake (PoS) dalam model konsensusnya. Model PoS memungkinkan validator untuk memverifikasi transaksi berdasarkan jumlah koin yang mereka pegang, sementara PoH mempercepat penandaan waktu dan verifikasi transaksi.
Diklaim bahwa arsitektur Solana mungkin mendukung hingga 710.000 TPS pada jaringan gigabit standar dan hingga 28,4 juta TPS pada jaringan 40-gigabit. Dalam perbandingan dengan Ethereum, yang juga sedang mengalami peningkatan besar-besaran melalui penggabungan Beacon Chain dan Mainnet Chain-nya pada tahun 2022, Solana menawarkan alternatif yang sangat kompetitif dengan biaya transaksi yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi. Namun, bagaimana Solana akan bersaing dengan peningkatan Ethereum yang akan datang masih harus dilihat.
Solana menawarkan sebuah platform yang tidak hanya cepat dan efisien tetapi juga skalabel dan aman, menjadikannya salah satu blockchain yang paling populer saat ini. Dengan token SOL yang memiliki pangsa pasar yang signifikan, Solana terus menunjukkan potensinya sebagai pesaing utama dalam dunia cryptocurrency.
Baca Juga: Dogecoin Naik 3,5% di Tengah Pola Death Cross, Apa Maknanya Bagi Pasar Crypto? (7/8/25)
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.