Jakarta, Pintu News – Pada Kamis pagi, Bitcoin (BTC) mencapai harga tertinggi sepanjang masa di $124.400 (sekitar Rp2,01 miliar), didorong oleh permintaan institusional yang kuat, indikator teknikal yang bullish, dan dukungan kebijakan yang menguntungkan di Amerika Serikat. Momen ini mendorong kapitalisasi pasar crypto ke level rekor $4,18 triliun.
Namun, setelah melewati level tersebut, Bitcoin mengalami koreksi dan turun kembali ke sekitar $121.800 (sekitar Rp1,96 miliar). Hal ini memicu pertanyaan di kalangan trader dan investor, apakah penurunan ini hanya sebuah istirahat sementara sebelum harga Bitcoin melanjutkan kenaikannya?

Penyebab utama lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini adalah permintaan institusional yang kuat. Perusahaan besar seperti SpaceX yang memegang lebih dari 8.000 BTC, dan Thumzup Media yang baru saja mengumumkan investasi $50 juta untuk menambah cadangan crypto mereka, mencerminkan tren akumulasi besar oleh institusi.
Selain itu, kebijakan pemerintah AS yang mendukung crypto, termasuk penghapusan pembatasan perbankan untuk perusahaan crypto dan pembukaan akun pensiun untuk investasi aset digital, semakin memperkuat sentimen positif di pasar.
Baca Juga: 10 Crypto Airdrop Telegram 2025: Cara Klaim Token Gratis dari Telegram hingga DeFi
Secara teknikal, Bitcoin berhasil menembus beberapa level penting seperti SMA 7 hari di $118.892 dan EMA 200 hari di $101.566. Indikator MACD juga menunjukkan pembacaan paling bullish sejak Juli 2025, sedangkan RSI (Relative Strength Index) berada di level 68,5, yang menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk kenaikan sebelum mencapai kondisi jenuh beli.
Namun, setelah mencapai harga tertinggi di $124.400, Bitcoin mengalami koreksi. Level Fibonacci memperkirakan bahwa resistensi utama berikutnya berada di sekitar $126.870. Jika harga berhasil menembus level ini, Bitcoin berpotensi melanjutkan rally ke level yang lebih tinggi.
Koreksi yang terjadi setelah lonjakan harga Bitcoin ini membuat banyak investor bertanya-tanya apakah pasar akan terus menguat atau justru berbalik arah. Vikram Subburaj, CEO dari Giottus Crypto Platform, melihat level $120.000 sebagai “lantai yang kokoh” bagi Bitcoin, dan ia memperkirakan bahwa $126.000 adalah level breakout yang dapat membuka jalan menuju harga $150.000.
Dengan dukungan ETF yang semakin besar dan adopsi institusional yang terus meningkat, banyak analis melihat penurunan ini sebagai kesempatan untuk membeli daripada sinyal pembalikan tren.

Kenaikan harga Bitcoin yang signifikan ini didorong oleh dua faktor utama: permintaan institusional dan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah AS. Belum lama ini, Bitcoin Exchange-Traded Funds (ETFs) yang terdaftar di AS mencatatkan $1 miliar dalam aliran dana mingguan, menjadikan total dana yang dikelola oleh ETF Bitcoin mencapai $154 miliar. Ini menunjukkan minat institusional yang dalam terhadap Bitcoin.
Selain itu, kebijakan pemerintah AS yang lebih ramah terhadap cryptocurrency, seperti pengesahan GENIUS Act yang memperkenalkan kerangka stablecoin federal, semakin menambah optimisme di pasar.
Meskipun koreksi harga Bitcoin ini terlihat signifikan, banyak analis menganggapnya sebagai istirahat sementara dalam tren naik jangka panjang. Volume ETF yang kuat, akumulasi institusional, dan dukungan kebijakan menunjukkan bahwa Bitcoin berpotensi melanjutkan kenaikannya setelah konsolidasi ini.
Namun, investor harus tetap memperhatikan level $120.000 sebagai support kuat dan $126.000 sebagai resistance penting. Jika Bitcoin berhasil menembus resistance ini, harga bisa melanjutkan rally menuju target yang lebih tinggi, bahkan bisa mencapai $150.000.
Koreksi harga Bitcoin setelah mencapai $124.400 tampaknya hanya merupakan jeda sementara dalam perjalanan bullish yang lebih panjang. Dengan dukungan institusional dan kebijakan yang mendukung, Bitcoin berpotensi melanjutkan perjalanannya menuju harga yang lebih tinggi. Investor disarankan untuk memantau level teknikal dan pasar dengan cermat, karena setiap penurunan dapat menjadi peluang untuk membeli dalam tren naik jangka panjang ini.
Baca Juga: 7 Perkembangan Ethereum (ETH) yang Patut Diantisipasi di 2025
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.