Jakarta, Pintu News – Margin call adalah istilah yang sering terdengar dalam dunia investasi, namun tidak semua investor memahami apa itu margin call dan bagaimana cara mengatasinya. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang margin call, contoh situasi margin call, dan strategi untuk menghindarinya.
Margin call terjadi ketika nilai sekuritas dalam akun margin seorang investor turun dan tidak lagi memenuhi persyaratan modal minimum yang ditetapkan oleh broker. Akun margin adalah akun di mana investor menggunakan kombinasi dana pribadi dan dana pinjaman dari broker untuk membeli sekuritas.
Ketika nilai sekuritas tersebut turun, persentase ekuitas investor dalam akun tersebut juga turun, memicu apa yang disebut margin call. Margin call adalah permintaan dari broker agar investor menambahkan dana atau sekuritas ke dalam akun untuk memenuhi persyaratan pemeliharaan. Jika tidak ditangani, broker dapat menjual aset dalam akun untuk memenuhi kekurangan tersebut, seringkali tanpa persetujuan investor.
Baca Juga: 5 Sinyal Trading Bitcoin (BTC) Sedang Tertekan—Apakah Ini Awal dari Koreksi Besar?

Misalkan seorang investor membeli saham senilai $10.000 dengan menggunakan $5.000 uang pribadi dan $5.000 pinjaman dari broker. Jika nilai saham tersebut turun menjadi $6.000, ekuitas investor turun menjadi $1.000 ($6.000 nilai saat ini minus $5.000 pinjaman). Jika persyaratan pemeliharaan broker adalah 30%, maka nilai minimum akun haruslah $1.800 (30% dari $6.000).
Karena ekuitas saat ini hanya $1.000, maka terjadi kekurangan $800 yang harus segera ditangani oleh investor. Investor tersebut memiliki beberapa pilihan: menambahkan dana tunai ke dalam akun, menambahkan sekuritas yang dapat dijaminkan, atau menjual sebagian aset untuk menutupi kekurangan tersebut. Jika tidak ada tindakan yang diambil, broker mungkin akan menjual aset untuk mengembalikan nilai akun ke persyaratan minimum.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari margin call adalah dengan memantau secara aktif nilai akun dan menggunakan perintah stop loss untuk membatasi kerugian. Investor juga disarankan untuk tidak menggunakan seluruh fasilitas pinjaman yang tersedia dan mempertahankan buffer dana tunai atau sekuritas yang lebih tinggi dari persyaratan minimum.
Selain itu, memahami risiko dan biaya yang terkait dengan akun margin sangat penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi menggunakan margin. Bunga yang dikenakan atas pinjaman margin dapat mengurangi keuntungan dan meningkatkan kerugian, terutama jika pasar bergerak melawan posisi yang diambil.
Investasi menggunakan margin menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar, tetapi juga datang dengan risiko yang lebih tinggi, termasuk kemungkinan terjadinya margin call. Investor harus mempertimbangkan dengan matang sebelum memilih untuk berinvestasi dengan margin dan harus selalu siap dengan strategi untuk mengelola risiko tersebut.
Baca Juga: 5 Rahasia Menggunakan Sinyal Trading Kripto untuk Meningkatkan Keuntungan Investasi!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.