Jakarta, Pintu News – Meski banyak yang menyebut “bull run sudah berakhir”, sebagian analis menyatakan bahwa ini adalah fase koreksi alami setelah kenaikan tajam. Trader Roman, misalnya, melihat pola head and shoulders yang mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut.
Analis BorisD dari CryptoQuant mengungkapkan bahwa selama level $105.000 (sekitar Rp1,707 miliar) bertahan, potensi untuk rebound tetap terbuka. Ini menjadi level kritis yang akan menentukan arah pasar dalam beberapa minggu ke depan.

Bitcoin (BTC) memulai pekan terakhir Agustus 2025 dengan tekanan jual yang signifikan. Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, harga BTC sempat menyentuh $110.700 (sekitar Rp1,799 miliar) — titik terendah sejak 10 Juli. Ini menjadi peringatan bagi investor leverage yang membuka posisi panjang terlalu lambat.
Menurut platform analitik CoinGlass, terjadi likuidasi posisi long dalam crypto sebesar $640 juta (setara Rp10,4 triliun) dalam 24 jam. Banyak trader kini memproyeksikan potensi penurunan ke level psikologis $100.000 (sekitar Rp1,626 miliar) jika tekanan jual berlanjut.
Baca Juga: Ondo Finance Bisa Jadi Kuda Hitam Crypto di Q4 2025? Ini 4 Fakta ONDO yang Perlu Diketahui!

Trader seperti Daan Crypto Trades menyebutkan bahwa BTC membuka minggu ini dengan “gap” besar di pasar berjangka CME. Gap ini dianggap sebagai sinyal teknikal penting, karena umumnya pasar berusaha mengisi gap tersebut dalam satu atau dua hari perdagangan.
Daan mencatat bahwa gap kali ini adalah yang terbesar dalam beberapa minggu terakhir, yang berpotensi menciptakan volatilitas tinggi. Di sisi lain, trader Jelle memperingatkan bahwa tekanan masih kuat dan jika harga gagal bertahan di area saat ini, BTC bisa kembali turun ke range sebelumnya di bawah $100.000.
Penurunan harga akhir pekan lalu memicu spekulasi terkait aksi para whale atau pemilik BTC dalam jumlah besar. Berdasarkan data dari Arkham via Lookonchain, satu entitas menjual sekitar 22.769 BTC senilai $2,59 miliar (sekitar Rp42,1 triliun) dan mengonversinya ke Ethereum (ETH).
Entitas tersebut membeli sekitar 472.920 ETH senilai $2,22 miliar (sekitar Rp36,1 triliun) dan membuka posisi long tambahan. Vijay Boyapati, seorang pengamat Bitcoin, menyebut distribusi ini sebagai proses “sehat” karena membantu memperluas kepemilikan BTC ke publik secara luas.

Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa investor kecil—pemilik hingga 10 BTC—masih dalam mode akumulasi. Berbeda dengan whale, mereka tetap membeli meski harga mengalami koreksi. Ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang terhadap potensi Bitcoin sebagai aset crypto utama.
Wallet dengan kepemilikan 10–100 BTC mulai mengambil keuntungan setelah harga menyentuh $118.000 (sekitar Rp1,92 miliar). Sementara itu, wallet 100–1.000 BTC menunjukkan pola campuran antara distribusi dan akumulasi, menandakan ketidakpastian di pasar.

Faktor eksternal juga memainkan peran penting dalam dinamika pasar cryptocurrency saat ini. Pekan ini, pasar menantikan rilis indeks inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures), yang merupakan indikator favorit The Fed untuk menilai tekanan inflasi.
Pada simposium Jackson Hole, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal yang lebih moderat dari biasanya, memicu ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada bulan September. Berdasarkan alat prediksi dari CME Group, kemungkinan pemangkasan suku bunga 0,25% kini mencapai hampir 90%.

Meski banyak yang menyebut “bull run sudah berakhir”, sebagian analis menyatakan bahwa ini adalah fase koreksi alami setelah kenaikan tajam. Trader Roman, misalnya, melihat pola head and shoulders yang mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut.
Namun, seperti disampaikan oleh analis BorisD dari CryptoQuant, selama level $105.000 (sekitar Rp1,707 miliar) bertahan, potensi untuk rebound tetap terbuka. Ini menjadi level kritis yang akan menentukan arah pasar dalam beberapa minggu ke depan.
Baca Juga: XRP atau Bitcoin? 3 Fakta dari Grafik yang Mengungkap Kebenaran
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.