Jakarta, Pintu News – Pengiriman uang atau yang sering disebut dengan remitansi merupakan salah satu cara penting bagi banyak orang untuk mendukung keuangan keluarga mereka di negara lain.
Remitansi tidak hanya membantu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga berperan dalam pembangunan ekonomi di banyak negara berkembang. Artikel ini akan menjelaskan apa itu remitansi, bagaimana prosesnya, dan tips mengirim uang dengan biaya yang efisien.
Remitansi adalah pengiriman uang yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok ke penerima di negara lain, biasanya untuk mendukung keluarga. Uang yang dikirim ini sering kali digunakan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, atau kesehatan.
Di banyak negara berkembang, remitansi merupakan sumber pendapatan utama bagi beberapa keluarga dan bahkan bisa melebihi investasi langsung asing atau bantuan pembangunan dari luar negeri. Dengan berkembangnya teknologi, proses pengiriman uang kini lebih cepat dan aman.
Banyak pekerja migran yang mengirimkan sebagian penghasilan mereka untuk membantu keluarga di negara asal. Uang tersebut tidak hanya untuk konsumsi sehari-hari tetapi juga sering digunakan untuk investasi jangka panjang seperti pendidikan atau pembelian properti.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Altcoin Diprediksi Analis Dan Tapiero Akan Meledak dan Lampaui Bitcoin (BTC)

Untuk mengirim remitansi, seseorang bisa menggunakan layanan transfer uang elektronik melalui bank atau layanan transfer uang seperti Wise atau Western Union. Proses ini biasanya memakan waktu hanya beberapa menit dan dikenakan biaya tertentu. Informasi yang diperlukan biasanya meliputi nomor rekening penerima, nama bank, dan nomor routing bank tersebut.
Selain itu, ada juga opsi untuk menggunakan aplikasi transfer uang seperti PayPal dan WorldRemit, yang memungkinkan pengiriman uang ke luar negeri. Tidak semua aplikasi transfer uang mendukung transaksi internasional, sehingga penting untuk memeriksa layanan yang tersedia sebelum melakukan transaksi.
Biaya pengiriman remitansi bisa bervariasi tergantung pada metode dan layanan yang digunakan. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), biaya rata-rata untuk mengirim uang ke luar negeri adalah sekitar 10% dari total uang yang dikirim.
Namun, biaya ini bisa lebih tinggi di koridor migrasi yang lebih kecil, di mana biaya bisa mencapai 15% hingga 20%. Untuk mengurangi biaya, pengirim bisa memilih layanan dengan biaya lebih rendah atau menggunakan kanal digital yang biasanya lebih murah dibandingkan dengan bank. Membandingkan biaya antar layanan sebelum melakukan transfer juga dapat membantu menghemat biaya.
Remitansi memainkan peran krusial dalam perekonomian banyak negara dan membantu banyak keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dengan berbagai pilihan layanan yang tersedia, pengirim uang memiliki banyak opsi untuk mengirimkan dana mereka secara efisien dan aman. Jika ada keraguan tentang cara terbaik untuk mengirim uang, berkonsultasi dengan penasihat keuangan atau layanan transfer uang bisa menjadi pilihan yang bijak.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Tom Lee Prediksi Ethereum (ETH) Bisa Sentuh Rp196 Juta di Akhir 2025
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga Bitcoin hari ini, harga coin XRP hari ini, Dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.