Jakarta, Pintu News – September secara historis merupakan bulan terlemah bagi Bitcoin (BTC). Kekhawatiran semakin bertambah karena para analis menyoroti munculnya sinyal langka berupa death cross pada berbagai kerangka waktu utama.
Death cross terjadi ketika rata-rata pergerakan jangka pendek atau indikator tertentu turun di bawah rata-rata jangka panjang. Pola ini sering dianggap sebagai tanda awal tren bearish. Meskipun tidak selalu menjamin penurunan pasar, sinyal tersebut biasanya membuat para trader dan investor lebih berhati-hati.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?

Pada 3 September 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $110,920 atau setara dengan Rp1.826.576.510 mengalami kenaikan 0,34% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.786.188.015 dan harga tertingginya di Rp1.840.497.827.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp36.430 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 7% menjadi Rp826,63 triliun.
Baca juga: Harga Solana Meroket 100% Selagi Aktivitas Jaringan Terjun Bebas, Analis Ingatkan Risiko Koreksi
Peringatan awal datang dari rasio Market Value to Realized Value (MVRV), sebagaimana dijelaskan oleh analis anonim Yonsei_dent di CryptoQuant.
MVRV adalah metrik on-chain yang membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan nilai yang direalisasikan — yaitu harga rata-rata saat koin terakhir berpindah. Rasio yang tinggi menandakan potensi overvaluasi, sementara rasio rendah menunjukkan kemungkinan undervaluasi (bernilai lebih tinggi daripada harga pasarnya).

Dalam unggahan terbaru di CryptoQuant, Yonsei_dent mengungkapkan bahwa MVRV baru saja membentuk pola death cross, di mana rata-rata pergerakan 30 hari turun di bawah rata-rata 365 hari.
Secara historis, persilangan semacam ini sering mendahului koreksi harga. Pola tersebut menunjukkan bahwa antusiasme jangka pendek mulai memudar dibandingkan tren jangka panjang. Misalnya, death cross MVRV pada 2022 bertepatan dengan penurunan besar di tengah pasar bearish.
“Ini tidak berarti hasil yang sama pasti akan terjadi — keberadaan ETF Bitcoin telah memberi stabilitas struktural pada pasar. Namun sejarah memang tak terulang, hanya berima — dan sinyal dari MVRV ini tetap layak diperhatikan,” jelas Yonsei_dent.
Sinyal berikutnya muncul dari indikator MACD mingguan Bitcoin.MACD digunakan untuk mengukur momentum dengan melacak perbedaan antara exponential moving averages (EMA).
Pola death cross terjadi ketika garis MACD turun di bawah garis sinyal, yang biasanya menandakan melemahnya tekanan beli serta meningkatnya risiko penurunan harga.

Secara historis, indikator ini cukup andal dalam mendeteksi puncak pasar maupun koreksi berkepanjangan. Peristiwa serupa pada April 2024 dan Februari 2025 tercatat memicu penurunan sekitar 30%.
Baca juga: XRP Price Prediction: Analis Crypto Prediksi XRP akan Salip ETH, Peluang ETF Ripple Tembus 87%
“Death cross pada MACD mingguan Bitcoin $BTC. Secara historis, ini menjadi peringatan atas potensi risiko penurunan!” komentar analis Ali.
Peringatan ketiga datang dari analis Deezy, yang menyoroti pergerakan exponential moving averages (EMA) Bitcoin.
Ia menekankan bahwa EMA 20 hari baru saja menurun dan melintasi di bawah EMA 50 hari — sebuah pola klasik death cross.
Deezy mengingatkan bahwa peristiwa serupa terakhir kali terjadi pada Februari 2025, ketika harga Bitcoin merosot 23%. Jika pola itu terulang, penyesuaian kali ini bisa menekan harga hingga sekitar $86.000.
“Terakhir kali hal ini terjadi pada Februari 2025, BTC turun 23%. Jika terjadi lagi, penurunan 23% dari level saat ini bisa membawa Bitcoin ke $86.000,” prediksi Deezy.
Kini, tiga sinyal death cross — MVRV, MACD, dan EMA — muncul bersamaan di September 2025. Kombinasi ini memberikan gambaran hati-hati bagi prospek Bitcoin.
Sejarah menunjukkan bahwa death cross sering kali memicu volatilitas. Namun, dalam pasar bullish yang kuat, sinyal tersebut juga bisa menjadi false alarm. Kali ini, situasinya semakin krusial karena investor tengah menanti keputusan pemangkasan suku bunga Federal Reserve di bulan September — langkah yang diperkirakan dapat meningkatkan sentimen terhadap aset kripto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.