Jakarta, Pintu News – Dalam dunia investasi, perbandingan antara emas dan Bitcoin (BTC) sering menjadi topik hangat. Baru-baru ini, emas mencapai rekor tertinggi baru, sementara Bitcoin (BTC) mengalami fluktuasi yang signifikan.
Peter Schiff, seorang kritikus terkenal dari Bitcoin (BTC), menyoroti performa kurang mengesankan mata uang kripto ini dibandingkan dengan emas yang terus menunjukkan kestabilannya sebagai aset safe haven.
Simak informasi lengkapnya di artikel ini!
Data terbaru dari TradingView menunjukkan bahwa emas telah melampaui $3.586, mencatat rekor tertinggi baru. Dalam setahun terakhir, emas telah meningkat lebih dari 42%, dengan kenaikan 36% hanya dalam tahun ini saja.
Dalam lima tahun terakhir, harga emas naik lebih dari 85%, menegaskan posisinya sebagai aset safe haven yang paling stabil. Kenaikan ini menambah bobot pada argumen Peter Schiff bahwa emas adalah pilihan investasi yang lebih aman dibandingkan dengan mata uang kripto.
Emas juga mencatat kenaikan lebih dari 23% dalam enam bulan terakhir, menunjukkan kemampuannya untuk mempertahankan pertumbuhan konsisten melalui berbagai siklus ekonomi. Stabilitas ini semakin memperkuat posisi emas sebagai aset yang dapat diandalkan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Baca juga: Apa Saja yang Bisa Dilakukan Jika Memiliki Crypto di Tahun 2025?
Di sisi lain, Bitcoin (BTC) menunjukkan hasil yang bercampur. Saat ini, Bitcoin (BTC) diperdagangkan sekitar $110.160, turun 0,46% dalam sehari dan lebih dari 4% dalam sebulan terakhir.
Meskipun mata uang kripto ini naik 18% sejak awal tahun dan 36% dalam enam bulan, performa jangka pendeknya menimbulkan keraguan tentang statusnya sebagai aset safe haven. Bitcoin (BTC) telah mencatat keuntungan lebih dari 96% dalam satu tahun dan hampir 1.000% dalam lima tahun.
Angka-angka ini menunjukkan potensi keuntungan yang besar untuk jangka panjang. Namun, penurunan terkini dalam nilai Bitcoin (BTC) jika diukur dalam emas, seperti yang diungkapkan oleh Schiff, menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya sebagai penyimpan nilai yang handal.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Harga Ethereum (ETH) Bisa Tembus ATH di Bulan September
Mike McGlone dari Bloomberg Intelligence menambahkan kritik terhadap Bitcoin (BTC) dengan membandingkan pola grafiknya dengan Dogecoin (DOGE), menyoroti kelemahan struktural. McGlone berargumen bahwa kebanyakan komoditas cenderung turun setelah reli tajam, dan Bitcoin (BTC) mungkin mengikuti siklus yang sama.
Menurut McGlone, meskipun Bitcoin (BTC) memiliki pasokan maksimal 21 juta koin, hal ini tidak melindunginya dari risiko yang lebih luas. Pertumbuhan pesat mata uang kripto pesaing sejak tahun 2009 menambah tantangan. Jika pasar saham AS mengalami penurunan, pasar kripto bisa mengalami penurunan tajam, menurut McGlone, yang menempatkan Bitcoin (BTC) dalam posisi yang rentan terhadap guncangan makroekonomi.
Dengan emas yang terus mencatatkan rekor baru dan Bitcoin (BTC) yang mengalami volatilitas, investor mungkin perlu mengevaluasi kembali strategi mereka dalam memilih aset safe haven. Stabilitas emas yang terbukti mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik di tengah ketidakpastian yang terus menerus di pasar mata uang kripto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.