USDT vs. USDC: Siapa Raja Stablecoin di Indonesia?

Updated
September 11, 2025

Jakarta, Pintu News  Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil dari waktu ke waktu, biasanya dengan mengacu pada mata uang fiat seperti dolar AS. Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) merupakan dua stablecoin paling populer di dunia crypto. Keduanya memiliki tujuan yang sama, tetapi berbeda dalam aspek transparansi, manajemen cadangan, dan fokus penggunaan.

Fungsi Stablecoin

Stablecoin berperan penting dalam ekosistem cryptocurrency. Selain menjadi “jembatan” antara aset kripto dan mata uang fiat, stablecoin juga sering digunakan untuk:

  • Menyimpan nilai saat pasar crypto sedang volatil.
  • Mempermudah perdagangan karena nilainya stabil terhadap USD.
  • Transfer lintas negara dengan biaya lebih rendah dibandingkan sistem perbankan tradisional.
  • Ekosistem DeFi seperti staking, lending, borrowing, dan pembayaran digital.

Dengan fungsinya yang luas, stablecoin menjadi salah satu instrumen yang paling banyak digunakan baik oleh trader aktif maupun pengguna yang ingin memanfaatkan crypto untuk transaksi sehari-hari.

Adopsi Stablecoin Secara Global dan di Indonesia

indonesia crypto
Generated by AI

Di tingkat global, stablecoin telah diadopsi oleh berbagai bursa dan protokol DeFi untuk mendukung likuiditas dan pembayaran. USDT, misalnya, digunakan di hampir semua bursa besar, sementara USDC banyak dipakai dalam aplikasi DeFi, pembayaran merchant, hingga integrasi dengan kartu debit berbasis crypto.

Baca juga: Top 3 Altcoin dengan Katalis Kuat di Minggu Kedua September 2025

Di Indonesia, adopsi stablecoin juga terus berkembang. Banyak pengguna lokal memanfaatkan stablecoin untuk hedging nilai tukar dan transfer dana lintas negara. Aplikasi crypto seperti Pintu menyediakan akses mudah bagi pengguna Indonesia untuk membeli, menyimpan, dan menggunakan stablecoin seperti USDT dan USDC.

USDT: Pionir di Dunia Stablecoin

Tether (USDT) diluncurkan pada tahun 2014 sebagai stablecoin pertama yang didukung cadangan fiat. Dana yang mendukung USDT terdiri dari berbagai instrumen, termasuk surat berharga pemerintah AS, deposito tunai, perjanjian repo, dan aset setara kas lainnya.

USDT banyak digunakan untuk trading, terutama sebagai pasangan utama dalam pasar crypto, serta untuk transfer lintas negara karena likuiditasnya yang tinggi. Namun, USDT kerap dikritik terkait transparansi cadangannya. Meski Tether Holdings telah meningkatkan pelaporan, sebagian pengamat masih meminta audit yang lebih menyeluruh agar investor lebih yakin dengan cadangan yang mendukung token ini.

USDC: Transparansi dan Kepercayaan

USD Coin (USDC) diperkenalkan pada 2018 oleh Circle dan dikelola dengan standar transparansi tinggi. Circle menerbitkan laporan cadangan setiap bulan, yang mayoritas terdiri dari surat berharga pemerintah AS jangka pendek dan perjanjian repo semalam.

Baca juga: Kenapa Crypto AI Pimpin Market di Bulan September Ini?

USDC banyak digunakan dalam DeFi, pembayaran digital, serta transaksi lintas platform yang membutuhkan kepastian nilai dan integrasi ke sistem pembayaran modern. Transparansi yang kuat menjadikan USDC salah satu stablecoin yang dipercaya oleh pelaku pasar institusional.

Regulasi, Transparansi, dan Keamanan

Baik USDT maupun USDC tunduk pada pengawasan regulasi di yurisdiksi masing-masing. USDT beroperasi di bawah Tether Holdings yang berbasis di Hong Kong, sedangkan USDC dikelola Circle yang berbasis di AS dan diawasi secara ketat oleh regulator Amerika.

USDC sering dianggap lebih selaras dengan praktik regulasi dan audit, sementara Tether terus berupaya memperkuat kepercayaan melalui laporan cadangan. Dalam hal keamanan, keduanya menyimpan cadangan dengan instrumen berisiko rendah, namun pendekatan pelaporan dan audit menjadi pembeda utama di mata investor.

Fungsi dan Kegunaan: USDT vs USDC

usdt vs usdc
Sumber: The Ledn Blog
  • USDT lebih sering digunakan untuk kebutuhan trading, penyimpanan nilai jangka pendek, dan transfer lintas negara karena likuiditas yang luas dan dukungan hampir di semua bursa.
  • USDC lebih populer dalam DeFi, pembayaran digital, dan integrasi dengan aplikasi keuangan tradisional karena fokusnya pada transparansi dan kemitraan dengan penyedia layanan pembayaran.

Kedua stablecoin ini memiliki fungsi yang melengkapi ekosistem crypto, sehingga pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan pengguna.

Kesimpulan: Memilih Stablecoin Sesuai Kebutuhan

Baik Tether (USDT) maupun USD Coin (USDC) menawarkan kestabilan nilai yang membantu pengguna menghadapi volatilitas pasar crypto. USDT unggul dalam likuiditas global dan kemudahan trading, sedangkan USDC lebih menonjol dalam hal transparansi, regulasi, dan penerapan di dunia pembayaran serta DeFi.

Pemilihan stablecoin sebaiknya mempertimbangkan tujuan, toleransi risiko, dan ekosistem yang akan digunakan. Keduanya tetap menjadi instrumen penting untuk mendukung transaksi dan investasi dalam dunia cryptocurrency.

Bagi kamu yang memilih USDT sebagai sarana penyimpanan nilai atau alat transaksi, ada peluang menarik untuk memaksimalkan potensi aset tersebut. Sepanjang September 2025, Pintu menghadirkan promo Flexi Earn USDT dengan imbal hasil hingga 10%. Melalui promo ini, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari USDT yang kamu simpan, sekaligus tetap memiliki fleksibilitas untuk menarik dana kapan saja.

crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8