Jakarta, Pintu News – Ketika Peter Navarro, mantan penasihat perdagangan Donald Trump, menyatakan bahwa negara-negara BRICS “saling membenci,” pernyataannya mungkin terdengar keras namun mengandung sedikit kebenaran. Persaingan ekonomi antar negara berkembang seringkali membuat mereka tidak senang melihat kesuksesan satu sama lain. Dengan berbagai alasan yang akan diuraikan, BRICS diprediksi akan mengalami kegagalan.
Setelah pemerintahan Trump memberlakukan tarif yang mempengaruhi ekonomi negara-negara BRICS, Presiden Brasil Lula da Silva mengadakan pertemuan online dengan negara anggota lainnya. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesimpulan apapun.
Mereka gagal membahas isu utama yang menjadi sorotan, yaitu kebijakan luar negeri Trump. Kegagalan ini mencerminkan budaya politik di negara masing-masing yang lebih banyak berbicara daripada menyelesaikan masalah utama: de-dollarisasi.
Baca Juga: Ondo Finance Bisa Jadi Kuda Hitam Crypto di Q4 2025? Ini 4 Fakta ONDO yang Perlu Diketahui!

India dan China telah bersitegang selama enam dekade karena sengketa perbatasan. Dominasi China dalam manufaktur juga telah membuat India terpojok. Bahkan, Perdana Menteri India telah melarang beberapa produk China dan mengimbau warganya untuk tidak membeli produk yang dibuat di China.
Namun, setelah tarif dari AS memberikan tekanan, India mulai mendekati China lagi. Hal ini menunjukkan bahwa BRICS mungkin akan gagal karena India bisa saja meninggalkan China jika AS mencabut tarifnya.
Sementara para pemimpin BRICS berbicara keras mengenai tarif Trump, mereka sendiri telah lama menempatkan hambatan perdagangan. Agenda de-dollarisasi mendapat dorongan setelah administrasi Biden memberlakukan sanksi terhadap Rusia menyusul invasi dan perang yang dilancarkan terhadap Ukraina. Meskipun ada upaya besar untuk mengurangi dominasi dolar AS, inisiatif BRICS diprediksi akan mengalami kegagalan yang signifikan.
Dengan berbagai tantangan internal dan eksternal, serta kurangnya kesatuan dalam menghadapi kebijakan luar negeri yang keras, BRICS tampaknya akan menghadapi hambatan besar dalam mencapai tujuannya. Kegagalan dalam menangani isu-isu kritis dan persaingan internal yang tajam membuat prospek masa depan aliansi ini suram.
Baca Juga: Prospek Harga XRP Pertengahan September, Siap Melonjak Lagi? Simak Analisis Terbarunya!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.