Bitcoin vs Ethereum: Strategi Treasury Crypto Mana yang Unggul di 2025?

Updated
September 13, 2025

Jakarta, Pintu News  Minat terhadap cryptocurrency sebagai aset cadangan kini semakin meluas, baik di kalangan perusahaan maupun pemerintah. Selama ini, treasury tradisional mengandalkan kas, emas, atau obligasi pemerintah untuk menjaga likuiditas dan kestabilan nilai.

Namun, volatilitas nilai tukar, risiko suku bunga, dan penurunan daya beli uang fiat membuat aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) mulai dipandang sebagai alternatif yang menjanjikan. Tahun 2025 menjadi panggung penting bagi dua aset ini dalam membuktikan perannya di strategi treasury global.

Bitcoin Treasury: “Emas Digital” untuk Perlindungan Nilai

Sejak diluncurkan, Bitcoin (BTC) dikenal sebagai pelopor cryptocurrency sekaligus aset yang kerap dijuluki “emas digital”. Dengan suplai yang terbatas dan likuiditas tinggi di pasar global, BTC menjadi pilihan utama bagi perusahaan dan negara yang ingin melindungi kekayaan dari inflasi maupun risiko mata uang tradisional.

bitcoin treasury
Sumber: Coindesk

Di Amerika Serikat, Senator Cynthia Lummis mengusulkan Bitcoin Act, yang mewajibkan Departemen Keuangan AS membeli 1 juta BTC dalam lima tahun untuk cadangan nasional. Presiden Donald Trump juga meluncurkan Strategic Bitcoin Reserve pada Maret 2025, yang memanfaatkan BTC hasil sitaan sebagai aset negara. Di sisi korporasi, perusahaan seperti Strategy terus memperkuat neracanya dengan membeli BTC secara konsisten, bahkan ketika harga sedang fluktuatif.

Keunggulan BTC terletak pada reputasinya yang sudah mapan dan penerimaan luas di sektor keuangan. Meski volatilitas harga bisa memengaruhi laporan keuangan, sifatnya yang langka dan mudah diperdagangkan menjadikannya fondasi kuat bagi cadangan jangka panjang. Untuk memaksimalkan pendapatan, sebagian institusi juga memanfaatkan BTC melalui pinjaman atau strategi derivatif.

Baca juga: ETF Kripto Terbaru Siap Meluncur di Pasar AS, Simak Detailnya!

Ethereum Treasury: Aset Produktif dengan Potensi Pertumbuhan

Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum (ETH) menawarkan karakteristik yang lebih “produktif” sejak beralih ke mekanisme proof-of-stake (PoS) melalui The Merge pada 2022. Staking ETH dapat memberikan imbal hasil tahunan sekitar 3%-5%, menjadikannya bukan hanya penyimpan nilai tetapi juga sumber pendapatan pasif.

Ekosistem Ethereum yang luas semakin memperkuat daya tariknya. Melalui decentralized finance (DeFi), pemegang ETH dapat memperoleh likuiditas tanpa harus menjual aset. Selain itu, tokenisasi aset dunia nyata seperti obligasi atau komoditas di jaringan Ethereum memperluas fungsinya sebagai platform keuangan global.

prediksi harga ethereum
Sumber: Decrypt

Meski demikian, ETH memiliki tantangan, mulai dari ketidakpastian regulasi, risiko teknis staking, hingga kerumitan infrastruktur. Namun, data 2025 menunjukkan bahwa banyak perusahaan, DAO, dan manajer aset menambah ETH ke portofolio treasury mereka, memanfaatkan fleksibilitas dan potensi pertumbuhan yang ditawarkan.

Data 2025: Membandingkan Kepemilikan BTC dan ETH

Hingga 10 September 2025, BTC tetap unggul sebagai aset paling banyak dimiliki institusi, dengan lebih dari 1 juta BTC tersimpan di treasury publik maupun swasta. Strategy sendiri menguasai sekitar 638.460 BTC senilai miliaran dolar, menerapkan strategi hodl jangka panjang tanpa fokus pada imbal hasil tambahan.

Baca juga: Siapa Pemegang Ethereum (ETH) Terbanyak di Dunia?

Di sisi lain, ETH mulai mengejar ketertinggalan. Sebanyak 73 entitas diketahui memegang 4,91 juta ETH senilai sekitar $21,28 miliar (Rp349 triliun). BitMine Immersion Technologies (BMNR) menjadi pemegang terbesar dengan 2,07 juta ETH (Rp148 triliun), diikuti SharpLink Gaming (SBET) dengan 837 juta ETH. Sebagian besar kepemilikan ETH juga di-stake, memberikan pendapatan tambahan yang membedakannya dari BTC yang lebih pasif.

Strategi Ganda: Mengombinasikan BTC dan ETH

Seiring pasar crypto matang, beberapa pihak mulai mengadopsi strategi ganda dengan menyimpan BTC dan ETH sekaligus. Pemerintah AS, misalnya, membentuk Strategic Crypto Reserve yang berisi sekitar 198.000-207.000 BTC (Rp3,25-3,4 triliun) dan Digital Asset Stockpile yang memuat sekitar 60.000 ETH (Rp986 miliar).

BitMine Immersion Technologies juga menerapkan pendekatan serupa, menggabungkan cadangan BTC dengan lebih dari 2 juta ETH untuk mengoptimalkan perlindungan nilai sekaligus imbal hasil.

Strategi ini menunjukkan bagaimana BTC dan ETH bisa saling melengkapi: Bitcoin menawarkan kestabilan dan pengakuan global, sementara Ethereum memberikan peluang pertumbuhan dan pendapatan melalui staking maupun tokenisasi.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8