Jakarta, Pintu News – Peluncuran ETF crypto berbasis staking Ethereum (ETH), Dogecoin (DOGE), dan Ripple (XRP) di Amerika Serikat oleh REX-Osprey menjadi salah satu tonggak penting dalam dunia aset digital.
Dengan struktur yang mematuhi regulasi keuangan ketat dan insentif berbasis hasil staking, investor kini dapat menikmati eksposur terhadap crypto dalam bentuk yang lebih aman dan familiar.

Menurut laporan Cryptopolitan (26 September 2025), ETF baru yang diberi kode ESK ini menjadi produk pertama di AS yang menggabungkan eksposur spot Ethereum (ETH) dengan imbal hasil staking bulanan secara langsung. ETF ini memungkinkan investor menerima hasil staking tanpa perlu memiliki node atau dompet digital pribadi.
CEO REX Financial, Greg King, menyatakan bahwa ESK adalah bentuk ekspansi dari kerja sama antara REX Shares dan Osprey Funds. Struktur dana ini tunduk pada Investment Company Act of 1940—regulasi yang memperketat transparansi dan perlindungan investor di sektor keuangan tradisional. Seluruh hasil staking ETH disalurkan ke investor tanpa potongan dari manajer dana.
Dana ini mengelola campuran antara ETH yang langsung di-stake dan produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) yang juga menjalankan staking. Berdasarkan data yang dikutip dari Cryptopolitan, ETF spot Ethereum di AS kini mengelola aset hampir senilai $25 miliar (sekitar Rp419,1 triliun). Namun, berbeda dari kompetitor besar seperti BlackRock dan Fidelity, REX-Osprey berhasil meluncurkan produk ini lebih awal sebelum persetujuan SEC untuk pesaingnya.
Baca Juga: 5 Dampak Besar Regulasi Crypto AS: Novogratz Prediksi Siklus Pasar Akan Berubah Selamanya

Selain ESK, REX-Osprey juga meluncurkan ETF untuk Dogecoin (DOGE) dan Ripple (XRP), masing-masing dengan kode DOJE dan XRPR. Produk ini memanfaatkan kerangka hukum yang sama dengan ETF ETH, yaitu Act 1940, dan memberikan akses langsung terhadap harga spot aset kripto tanpa perlu pengelolaan dompet pribadi.
Data dari Yahoo Finance yang dikutip dalam artikel Cryptopolitan menyebutkan bahwa XRPR mencatat volume perdagangan sebesar $37,7 juta (sekitar Rp631 miliar) di hari pertama peluncurannya. DOJE mencatat volume sebesar $17 juta (sekitar Rp284,9 miliar) di hari yang sama, menunjukkan minat yang tinggi dari investor ritel terhadap aset crypto dalam format yang lebih aman dan terstruktur.
XRPR masih aktif diperdagangkan dengan lebih dari 200.000 saham berpindah tangan setiap hari. DOJE juga terus menarik perhatian dengan total dana masuk lebih dari $8 juta (sekitar Rp134 miliar) sejak peluncurannya. Harga penutupan XRPR tercatat di angka $22,80 (sekitar Rp382.216), sedangkan DOJE berada di $21,24 (sekitar Rp355.930).

Walaupun peluncuran ETF crypto ini terbilang sukses, dinamika pasar menunjukkan kontras antara Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Berdasarkan data per 25 September 2025, ETF Bitcoin mencatatkan arus masuk lebih dari $149 juta (sekitar Rp2,5 triliun), sedangkan Ethereum justru mengalami arus keluar sebesar $79 juta (sekitar Rp1,3 triliun). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ETF baru seperti ESK menawarkan insentif tambahan berupa staking, pasar masih menunjukkan ketidakseimbangan permintaan antar aset crypto.
Peluncuran ETF staking Ethereum oleh REX-Osprey menambah warna baru dalam lanskap investasi aset digital yang semakin matang. Meskipun masih banyak perusahaan besar seperti Franklin Templeton dan Fidelity yang menunggu persetujuan regulasi untuk ETF serupa, langkah cepat REX-Osprey bisa menjadi tolok ukur baru dalam pengembangan produk crypto yang teregulasi dan berbasis reward nyata bagi investor.
ETF crypto kini bukan hanya sekadar eksposur terhadap harga, tetapi juga menjadi sumber potensi pendapatan pasif melalui staking, yang sebelumnya hanya bisa diakses oleh pengguna berpengalaman. Dengan pendekatan ini, peluang investasi crypto kian terbuka lebar bagi investor konvensional yang menginginkan keamanan dan kemudahan.
Baca Juga: 7 Fakta Mencengangkan: Jumlah Miliarder Crypto Naik 40% di 2025, Siapa Saja yang Diuntungkan?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.