Jakarta, Pintu News – Meskipun pasar kripto sedang memasuki kuartal akhir yang biasanya bullish, analis Jordi Visser memprediksi bahwa Bitcoin (BTC) akan mengalami beberapa koreksi tajam sebelum mencetak all-time high (ATH) baru.
Dalam wawancara terbaru, Visser menyebut BTC akan mengikuti pola pergerakan saham Nvidia (NVDA), yang naik lebih dari 1.000% sejak peluncuran ChatGPT — tetapi sempat mengalami lima kali koreksi lebih dari 20%.
Berikut adalah 5 poin penting dari prediksi terbaru ini yang perlu dicermati investor crypto.

Menurut Jordi Visser, CEO Weiss Multi-Strategy Advisers, Bitcoin akan mengalami beberapa koreksi sebesar 20% atau lebih sebelum mencapai rekor harga baru. Ia membandingkan Bitcoin dengan Nvidia (NVDA), yang dalam 3 tahun terakhir naik drastis tetapi sempat jatuh lima kali sebelum mencetak rekor.
“Bitcoin akan seperti Nvidia — koreksi tajam, lalu naik lebih tinggi,” ujar Visser, dikutip dari Cointelegraph (29 September 2025). Ini artinya, meskipun tren jangka panjang positif, investor harus siap menghadapi fluktuasi besar.
Baca Juga: 5 Crypto dengan Spread Peringkat Terketat di Market Futures — Hemat Biaya Trading!
Visser menambahkan bahwa Bitcoin kini menjadi bagian dari “AI trade”, mengingat keterkaitannya dengan revolusi digital dan penurunan relevansi sistem keuangan lama. Ia menyebut bahwa AI akan menggantikan banyak model bisnis konvensional, dan membuat aset digital seperti BTC menjadi store of value digital terbaik di masa depan.
“Ketika AI menggantikan tenaga kerja dan menghancurkan model tradisional, investor akan mencari pelindung nilai baru — dan itu adalah Bitcoin,” jelas Visser. Ini memperkuat argumen bahwa BTC bukan sekadar alat spekulasi, tetapi aset digital jangka panjang.
Saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran $111.666 (sekitar Rp1,86 miliar, dengan kurs $1 = Rp16.664), turun 11% dari ATH sebelumnya yang berada di atas $123.000.
Sebagian analis memprediksi bahwa BTC bisa mencapai $140.000 (Rp2,33 miliar) pada akhir tahun jika tren bullish berlanjut. Namun, skenario pesimis menyebut BTC bisa kembali ke $60.000 (Rp999 juta) jika tekanan regulasi meningkat dan sentimen pasar melemah.
Beberapa analis mengungkapkan bahwa absennya cadangan Bitcoin strategis oleh pemerintah AS menjadi penghambat potensi lonjakan harga. Sebelumnya, ada prediksi bahwa pembelian BTC oleh pemerintah AS untuk cadangan nasional akan menjadi katalis besar bagi harga.
Namun hingga kini, rencana tersebut belum direalisasikan, sementara tekanan regulasi terhadap crypto justru meningkat. Ini menciptakan ketidakpastian dan memperlambat potensi rally harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Menurut pantauan Cointelegraph, komunitas investor terbagi dua: ada yang percaya BTC akan mencetak ATH baru di kuartal empat, sementara sebagian lainnya justru melihat sinyal awal bear market.
Pasar saham dan emas telah mencetak rekor baru, namun Bitcoin masih tertinggal. Ini bisa menjadi peluang atau justru peringatan, tergantung dari perspektif investor terhadap faktor makroekonomi, regulasi, dan adopsi teknologi blockchain.
Bitcoin masih menunjukkan potensi besar untuk mencetak rekor harga baru, tetapi bukan tanpa hambatan. Koreksi besar kemungkinan masih akan terjadi. Namun, seperti Nvidia, BTC bisa naik lebih tinggi setelah menghadapi penurunan tajam — bagi investor berani, ini adalah peluang, bukan hambatan.
Baca Juga: 5 Crypto dengan Open Interest Futures Tertinggi Minggu Terakhir September 2025!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.