Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) sedang mengalami koreksi pasar. Pada hari Selasa, nilainya turun ke $107.000 setelah sempat menembus angka $111.000 pada hari sebelumnya.
Analis data on-chain kini menganggap rentang harga saat ini sebagai titik krusial. Titik ini akan menentukan apakah aset tersebut akan melanjutkan tren naiknya atau justru mengalami koreksi moderat dalam jangka menengah.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin hari ini?

Pada 22 Oktober 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $108,557 atau setara dengan Rp1.807.197.943, mengalami koreksi 1,02% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.792.908.660 dan harga tertingginya di Rp1.894.046.920.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp35.824 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 73% menjadi Rp1.797 triliun.
Baca juga: Data Menunjukkan Short Squeeze Bitcoin, Didukung Spekulasi CPI AS yang “Bullish”
Platform analisis data on-chain, Glassnode, menyoroti situasi ini dengan membagikan grafik Cost Basis Distribution Quantile Model-nya di X.
Model ini menganalisis sebaran biaya akuisisi investor Bitcoin untuk menilai kemungkinan aksi ambil untung (profit-taking) pada level harga saat ini. Berbeda dengan analisis teknikal tradisional, alat ini menggunakan data langsung dari blockchain untuk mengidentifikasi pola akumulasi, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat terkait zona dukungan dan resistensi institusional.
Grafik tersebut menampilkan beberapa garis kuantil, salah satunya adalah garis 0.95 (Merah). Garis ini merepresentasikan harga rata-rata yang dibayarkan oleh 5% pemegang Bitcoin teratas—yakni mereka dengan cost basis tertinggi.
Ketika harga Bitcoin bergerak di atas garis 0.95, ini mengindikasikan pasar yang sedang overheated (terlalu panas) dan masuk ke zona risiko tinggi, di mana kemungkinan aksi jual untuk merealisasikan keuntungan akan meningkat.
Baca juga: Co-Founder Solana Luncurkan DEX Perpetual Baru untuk Saingi Aster dan Hyperliquid
Sebaliknya, ketika harga turun di bawah garis 0.95, pasar masuk ke fase transisi tren atau kondisi keseimbangan. Inilah yang terjadi pada Bitcoin setelah flash crash yang terjadi pada 10 Oktober.
Harga Bitcoin saat ini berada di dekat batas kuantil 0.85, yang dianggap sebagai area dukungan kunci. Jika harga menembus garis ini secara berkelanjutan, hal itu biasanya diartikan sebagai peningkatan risiko koreksi jangka menengah.
Glassnode memberikan peringatan:
“Jika pembeli mampu mempertahankan zona ini, momentum bisa kembali terbentuk dari sini. Namun jika kembali kehilangan level ini, kemungkinan besar pasar akan turun lebih jauh. Ini adalah area krusial yang perlu diperhatikan.”
Sentimen investor di Binance — platform derivatif kripto terbesar berdasarkan volume — juga menunjukkan ekspektasi akan penyesuaian harga lebih lanjut.
Arab Chain, seorang analis di CryptoQuant, mencatat:
“Selama Oktober, terjadi peningkatan volume perdagangan futures Bitcoin di Binance, dengan dominasi penjual hampir setiap hari hingga kemarin.”

Posisi futures Bitcoin di Binance saat ini sedikit condong ke sisi penjualan, bergeser dari keseimbangan hampir 50:50. Rasio long/short saat ini berada di angka 0,955, dan perubahan harian (DOC) sebesar -0,063 menunjukkan perlambatan dalam momentum positif.
Arab Chain menyimpulkan:
“Secara keseluruhan, data saat ini mencerminkan keseimbangan rapuh antara pembeli dan penjual, dengan sedikit keunggulan di sisi tekanan jual. Jika tren ini berlanjut, bisa membuka jalan bagi koreksi lebih lanjut — kecuali pasar menunjukkan tanda-tanda pembelian baru atau dukungan institusional yang lebih kuat dalam beberapa hari ke depan.”
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.