Jakarta, Pintu News – Dalam beberapa tahun terakhir, harga emas telah menunjukkan tren kenaikan yang signifikan. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi global, kebijakan bank sentral, dan permintaan yang tinggi dari berbagai sektor telah mendorong nilai emas ke tingkat rekor. Artikel ini akan menggali lebih dalam empat faktor utama yang berkontribusi pada kenaikan harga emas, memberikan wawasan bagi investor dan analis pasar.
Bank sentral di seluruh dunia memainkan peran penting dalam menentukan harga emas. Dengan memegang sekitar satu perlima dari seluruh emas yang pernah ditambang, tindakan mereka dalam mengelola cadangan memiliki dampak langsung pada pasar global. Dalam beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara berkembang, bank sentral telah meningkatkan pembelian emas, mencari diversifikasi dari dolar AS dan memperkuat keamanan moneter mereka.
Ketika bank sentral, seperti Federal Reserve di Amerika Serikat, memutuskan untuk membeli atau menjual emas dalam jumlah besar, mereka tidak hanya mengurangi atau meningkatkan pasokan yang tersedia tetapi juga mengirimkan sinyal ke pasar tentang kepercayaan pada emas sebagai aset strategis. Ini sering kali mendorong harga emas naik, terutama selama periode ketidakpastian ekonomi.
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan: Volume Pasar Prediksi Meledak 5 Kali Lipat, Tembus Rp49,9 Triliun!

Harga emas sering kali menunjukkan hubungan terbalik dengan nilai tukar dolar AS. Ketika dolar melemah terhadap mata uang utama lainnya, emas menjadi lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang tersebut, yang dapat meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik. Sebaliknya, penguatan dolar biasanya berhubungan dengan penurunan harga emas.
Selain itu, kebijakan suku bunga di AS juga mempengaruhi emas. Dengan suku bunga yang rendah, biaya kesempatan memegang emas, yang tidak menghasilkan bunga, menjadi lebih rendah, membuatnya lebih menarik bagi investor. Namun, ketika suku bunga naik, permintaan terhadap emas bisa menurun, meskipun ini tidak selalu terjadi jika inflasi tetap tinggi.
Sejak awal tahun 2000-an, permintaan investasi terhadap emas melalui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan dana investasi lainnya telah menjadi kekuatan utama di pasar emas. Produk-produk keuangan ini memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap harga emas tanpa harus menghadapi tantangan logistik penyimpanan dan pengamanan bullion fisik.
SPDR Gold Shares ETF (GLD), salah satu ETF emas terbesar, dan dana saudaranya yang lebih hemat biaya, GLDM, secara kolektif memegang lebih dari 31,6 juta ons emas—senilai lebih dari $90 miliar pada kuartal pertama tahun 2025. Ketika investor membeli saham dalam ETF emas, dana tersebut biasanya membeli dan menyimpan emas fisik untuk mendukung saham tersebut, menciptakan keterkaitan langsung antara aliran dana dan permintaan emas fisik.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas adalah kunci bagi siapa saja yang mempertimbangkan emas sebagai bagian dari portofolio investasi mereka atau hanya ingin memahami perannya dalam sistem keuangan global. Dengan dinamika yang terus berubah dan pengaruh yang luas, emas tetap menjadi aset penting yang menawarkan keamanan dan potensi keuntungan.
Baca Juga: 2 Top Crypto yang Lagi Trending Sebelum November 2025: Ramai Dipantau Whale!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.