Jakarta, Pintu News – Perusahaan mobil listrik yang dipimpin Elon Musk, Tesla Inc. (TSLAX), mencatat keuntungan sebesar $80 juta dari kepemilikan Bitcoin-nya selama kuartal ketiga tahun 2025.
Dalam laporan keuangan terbaru yang dirilis pada 22 Oktober, Tesla mengungkapkan bahwa mereka memperoleh keuntungan tersebut berkat kenaikan nilai pasar Bitcoin (BTC) — tanpa menjual atau menambah aset kripto apa pun.
Berdasarkan dokumen tersebut, Tesla masih memegang 11.509 Bitcoin yang kini bernilai sekitar $1,31 miliar. Angka ini meningkat dari $1,23 miliar pada kuartal sebelumnya, mencerminkan kenaikan nilai pasar semata, bukan hasil dari akumulasi tambahan.
Awal tahun ini, Tesla mulai menerapkan standar akuntansi fair-value untuk aset digitalnya. Aturan ini mengharuskan perusahaan untuk mencatat nilai mata uang crypto berdasarkan harga pasar terkini, bukan berdasarkan biaya historis saat pembelian.
Baca juga: Harga Bitcoin Naik ke $110.000 Hari Ini (24/10/25): BTC Berpotensi Hadapi Penurunan?
Perubahan akuntansi ini memungkinkan Tesla mencatat keuntungan sebesar $80 juta sebagai “pendapatan lain-lain”. Hal ini juga menjadikan kuartal ketiga 2025 sebagai periode terkuat bagi revaluasi Bitcoin yang dimiliki perusahaan sejak tahun 2021.
Dengan jumlah kepemilikan saat ini, Tesla menempati peringkat ke-11 sebagai perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Produsen mobil listrik ini berada di bawah MicroStrategy, Galaxy Digital, dan Block, namun masih di atas Hut 8 Mining serta beberapa institusi kecil lainnya.
Tesla belum menambah atau mengurangi portofolio Bitcoinnya sejak awal tahun 2022. Sebelumnya, perusahaan sempat menjual sebagian kecil Bitcoin untuk menguji likuiditas sebelum secara resmi mengklasifikasikan aset kripto tersebut sebagai bagian dari strategi kas perusahaan (strategic treasury asset).
Meski harga Bitcoin sempat mengalami volatilitas dalam beberapa tahun terakhir, Tesla tetap konsisten dalam pendekatannya terhadap aset digital. Manajemen perusahaan berulang kali menyebut Bitcoin sebagai “alternatif likuid terhadap uang tunai,” menegaskan komitmen jangka panjang untuk menyimpan kripto di neraca keuangan perusahaan.
Di luar keuntungan dari aset crypto, laporan keuangan Tesla menunjukkan kinerja campuran pada kuartal ketiga. Total pendapatan naik menjadi $25,18 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari segmen otomotif tumbuh 6% menjadi $21,2 miliar.
Namun, laba bersih turun 37% secara tahunan menjadi $1,37 miliar, atau 39 sen per saham. Tesla menyebut penurunan harga kendaraan dan lonjakan tajam dalam beban operasional sebagai penyebab utama penurunan laba.
Biaya operasional meningkat lebih dari 50%, dipicu oleh investasi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan proyek riset. Meskipun pendapatan naik, lonjakan pengeluaran ini menyebabkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan mengalami penurunan.
Laporan terbaru ini menandai kuartal kedua berturut-turut di mana Tesla mencatat keuntungan dari kepemilikan Bitcoinnya, mencerminkan tren pemulihan pasar kripto yang lebih luas sepanjang 2025. Sikap konsisten Tesla terhadap aset digital tampak kontras dengan pendekatan hati-hatinya terhadap pembelian baru.
Baca juga: Whale ASTER Terus Borong Saat Harga Turun — 4 Sinyal Bullish Ini Jadi Petunjuknya
Tesla pertama kali memasuki pasar kripto pada Februari 2021, dengan pembelian Bitcoin senilai $1,5 miliar. Langkah tersebut menjadikannya salah satu perusahaan besar AS pertama yang menyimpan aset digital di neraca keuangannya.
Secara terpisah, sebuah dompet yang dikaitkan dengan SpaceX — perusahaan lain yang juga dipimpin Elon Musk — dilaporkan mentransfer sekitar $268 juta dalam bentuk Bitcoin awal pekan ini. Menurut Arkham Intelligence, dana tersebut dipindahkan ke dua alamat baru setelah tidak ada aktivitas selama tiga bulan.
Analis on-chain Ai Yi menyatakan bahwa transaksi ini kemungkinan besar terkait dengan pengelolaan dana internal, bukan penjualan aset.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.