Jakarta, Pintu News – Penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menyampaikan pandangannya yang kontroversial dan tajam soal masa depan keuangan. Dalam serangkaian unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki memperingatkan bahwa fenomena FOMO (fear of missing out) di kalangan investor terhadap Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) adalah hal nyata—dan semakin banyak yang diburu karena dinilai sebagai aset langka.
Berdasarkan kutipan dari artikel Bitcoin.com Kiyosaki menilai bahwa mereka yang masih bertahan pada sistem keuangan tradisional akan tertinggal. Berikut adalah 5 poin penting dari pernyataannya yang lagi ramai diperbincangkan di komunitas crypto.
Menurut Robert Kiyosaki, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) bukan lagi sekadar aset spekulatif, tetapi sudah menjadi bentuk “uang nyata.” Hal ini didasarkan pada keterbatasan suplai Bitcoin yang hanya 21 juta, menjadikannya aset langka dan anti-inflasi.
Dalam postingannya pada 22 Oktober, Kiyosaki menyebut, “Bitcoin adalah uang langka pertama di dunia … hanya 21 juta akan pernah ditambang.” Dengan nilai Bitcoin saat ini mencapai $115.458 (sekitar Rp1,9 miliar) dan Ethereum di $4.228 (sekitar Rp703 juta), keduanya terus menarik perhatian sebagai penyimpan nilai masa depan.
Baca Juga: 7 Altcoin yang Paling Sering Jadi Pasangan Lintas-Chain dengan XRP

Kiyosaki mengingatkan para investor bahwa FOMO itu nyata, terutama ketika melihat lonjakan harga Bitcoin dan Ethereum belakangan ini. Ia menyebut bahwa semakin banyak orang dan institusi yang masuk ke pasar crypto, membuat harga dan permintaan meningkat secara signifikan.
Ia menambahkan bahwa mereka yang membeli Ethereum sekarang di harga sekitar Rp700 jutaan akan seperti para early adopter Bitcoin saat harganya masih $4.000 atau sekitar Rp66 juta. Kiyosaki menyiratkan bahwa momentum seperti ini tidak datang dua kali.

Kiyosaki menyebut mereka yang masih bertahan dengan menabung uang fiat, bekerja lembur, dan bergantung pada pensiun sebagai “old thinkers.” Menurutnya, pendekatan tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi ekonomi global saat ini yang sarat inflasi dan ketidakpastian.
Sebaliknya, ia menyarankan untuk berinvestasi di aset riil seperti emas, perak, Bitcoin, dan Ethereum sebagai bentuk strategi bertahan dalam ekonomi modern. Ia percaya bahwa fiat money seperti dolar AS adalah “uang palsu” yang kehilangan nilai karena utang nasional yang terus membengkak.
Dalam unggahan lain, Kiyosaki mengibaratkan ketimpangan ekonomi global saat ini sebagai “Grand Canyon”—terlalu lebar antara kaya dan miskin. Ia menyalahkan sistem keuangan tradisional atas kondisi tersebut, yang menurutnya membuat jutaan orang terjebak dalam lingkaran kerja keras dan tabungan tanpa hasil.
Sebagai solusinya, ia menilai crypto memberikan jalan keluar karena bisa diakses lebih luas dan bersifat terdesentralisasi. Kiyosaki menilai, mereka yang mengikuti arus teknologi seperti crypto akan lebih siap menghadapi masa depan keuangan.

Kiyosaki tidak hanya mengandalkan crypto sebagai satu-satunya jalan. Ia menyarankan pendekatan yang lebih proaktif, yaitu membangun bisnis sendiri, lalu menyimpan kekayaan dalam bentuk aset keras seperti emas, perak, dan cryptocurrency.
Strategi ini didasarkan pada keyakinannya bahwa hanya dengan mengendalikan sumber penghasilan sendiri, individu bisa benar-benar lepas dari ketergantungan pada sistem yang “tidak memihak” kebanyakan orang. Ia menyimpulkan bahwa “new thinkers” akan menjadi pemimpin ekonomi baru dalam 10–20 tahun ke depan.
Pernyataan Robert Kiyosaki tentang Bitcoin, Ethereum, dan sistem keuangan global memang selalu memicu debat. Namun, berdasarkan data pasar dan tren adopsi crypto saat ini, banyak analis menilai bahwa apa yang ia sampaikan perlu diperhatikan—terutama oleh investor yang ingin mendiversifikasi aset di tengah ketidakpastian ekonomi.
Meski begitu, investor tetap disarankan untuk melakukan riset sendiri (DYOR) dan mempertimbangkan profil risiko masing-masing sebelum masuk ke pasar crypto. Yang pasti, dunia crypto kini lagi trending dan jadi pusat perhatian investor global.
Baca Juga: 5 Investasi Paling Menguntungkan Setahun Belakangan: Sorotan pada Emas dan Kripto!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.