Jakarta, Pintu News – Menurut analisis terbaru, pasar Bitcoin saat ini lebih tepat disebut mengalami fase restrukturisasi setelah terjadinya pelepasan leverage yang berlebihan. Data on-chain menunjukkan bahwa fundamental BTC masih kokoh, meski tekanan jangka pendek tetap ada.
Dengan exchange reserves yang rendah, likuiditas stablecoin yang kembali mengalir, dan volume leverage yang mengecil, para analis tetap memantau Bitcoin sebagai salah satu crypto teratas yang menarik perhatian dalam waktu dekat.

Menurut laporan terbaru dari XWIN Research Japan di platform CryptoQuant, kondisi pasar Bitcoin (BTC) saat ini lebih tepat disebut sebagai fase restrukturisasi, bukan akhir dari siklus bull market. Penurunan performa BTC sepanjang Oktober yang sempat ramai diperbincangkan ternyata tidak mencerminkan sinyal puncak pasar secara historis.
Dalam fase-fase puncak sebelumnya, aktivitas perdagangan leverage justru meningkat meski harga sudah tinggi. Namun berdasarkan data dari XWIN, open interest di pasar futures BTC justru menurun tajam sejak akhir Oktober, menandakan eksodus trader jangka pendek dari posisi leverage mereka.
Baca Juga: Market Crash? Ini 5 Crypto yang Diprediksi Meledak Karena Aktivitas Whale di Futures Market
Salah satu alasan utama lemahnya momentum harga BTC adalah penurunan permintaan dari investor institusional, terutama di Amerika Serikat. Ini tercermin dari Coinbase Premium Index yang negatif, menurut laporan CryptoQuant.
Meskipun indikator tersebut mendapat sorotan tajam dari analis, data tersebut tidak menunjukkan bahwa struktur pasar Bitcoin sedang runtuh. Sebaliknya, menurut XWIN Research, dukungan struktural BTC masih cukup kuat di tengah rendahnya permintaan sesaat dari investor besar.
Metrik penting lain yang menjadi perhatian analis adalah jumlah cadangan Bitcoin yang tersisa di bursa (exchange reserves). Berdasarkan data blockchain yang dipantau XWIN Research, cadangan ini tetap berada di level terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Rendahnya cadangan di bursa menjadi indikator bahwa tekanan jual dari investor jangka panjang masih minim. Hal ini membuat banyak pengamat percaya bahwa jika permintaan meningkat lagi, terutama dari institusi, harga BTC berpotensi melonjak kembali dalam waktu dekat.
XWIN juga mencatat adanya peningkatan arus masuk stablecoin ke dalam ekosistem crypto. Arus likuiditas ini menjadi sinyal bahwa daya beli sedang kembali dipersiapkan oleh investor, yang saat ini masih menunggu momen strategis.
Stablecoin seperti USDT dan USDC sering dijadikan jembatan oleh investor sebelum melakukan pembelian crypto teratas seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Kembalinya likuiditas ini menjadi salah satu metrik yang saat ini banyak diperhatikan oleh trader aktif dan whale.

Meskipun ada beberapa sinyal positif, XWIN Research memperkirakan bahwa pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek kemungkinan besar masih akan berada dalam pola konsolidasi. Artinya, harga bergerak dalam rentang terbatas tanpa arah tren yang jelas.
Harga Bitcoin per 9 November 2025 tercatat di kisaran USD 101.930 atau sekitar Rp1,698 miliar. Dalam tujuh hari terakhir, harga BTC turun sekitar 8%, menunjukkan adanya tekanan pasar namun belum cukup signifikan untuk disebut sebagai breakdown struktural.
Baca Juga: 3 Memecoin yang Mulai Dilirik Whale di Futures Market per November 2025
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.