5 Alasan Solana (SOL) Diserok Institusi Meski Turun 30%: Strategi Diam-Diam Whale?

Updated
November 18, 2025

Jakarta, Pintu News – Solana (SOL) mengalami penurunan tajam sebesar 30% sepanjang kuartal keempat 2025, menjadikannya altcoin top-cap dengan kinerja terburuk dalam periode tersebut. Namun di balik koreksi yang dalam dan sentimen pasar yang melemah, institusi justru terus menambah eksposurnya terhadap SOL. Apakah ini pertanda bahwa penurunan harga hanya sekadar “kapitulasi awal” dan bukan pembalikan tren jangka panjang?

1. Solana Turun 30%, Tertinggal dari Altcoin Lain

Berdasarkan data kuartalan, Solana mencatatkan penurunan 30% sejak awal Q4 2025. Ini menjadikannya salah satu altcoin dengan performa paling lemah dibandingkan aset kripto sekelas Ethereum (ETH) atau Ripple (XRP).

Harga tertinggi Solana tercatat pada pertengahan September di $253 (sekitar Rp4,24 juta), jauh sebelum penurunan pasar umum di Oktober. Artinya, tekanan jual SOL sudah dimulai lebih awal dari altcoin lainnya.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Tetap Optimis, Berencana Beli Lebih Banyak Bitcoin!

2. Sinyal Kapitulasi: Net Realized Loss SOL Masuk Zona Merah

Menurut data on-chain, metrik Net Realized Profit/Loss Solana telah mencatat kerugian sejak awal November. Ketika harga menembus ke bawah $180 (Rp3,01 juta), aksi jual meningkat tajam, menyerupai gelombang kepanikan yang terjadi saat crash Oktober.

Whale juga terlihat melepas posisi. Salah satu whale menjual 33.366 SOL yang dibeli tujuh bulan lalu, dengan kerugian realisasi sekitar $230.000 (Rp3,85 miliar). Meskipun telah memperoleh 1.283 SOL dari staking, posisi tersebut tetap mengalami kerugian.

3. Institusi Justru Borong 24 Juta SOL

Meskipun sentimen pasar ritel cenderung negatif, institusi tampak mengambil posisi sebaliknya. Data dari Blockworks menunjukkan bahwa lebih dari 20 Digital Asset Treasuries (DAT) dan dua Exchange-Traded Funds (ETF) telah mengakumulasi total 24 juta SOL.

Aksi akumulasi ini mengindikasikan keyakinan jangka panjang dari institusi terhadap fundamental Solana. Dalam pasar yang bersifat “risk-off”, langkah ini justru memperkuat persepsi bahwa penurunan harga bisa dimanfaatkan sebagai peluang beli.

4. Strategi “Buy the Dip” oleh Institusi Validasi Keyakinan Jangka Panjang

Menurut analis dari AMBCrypto, pembelian di tengah penurunan harga merupakan strategi yang menunjukkan kepercayaan terhadap pemulihan di masa depan. Meskipun SOL turun 25% sepanjang tahun ini, posisi institusi hanya sedikit berdampak pada neraca mereka.

Dengan kerugian yang masih dalam batas toleransi dan ekspektasi jangka panjang yang tetap kuat, institusi terus memperluas eksposur mereka terhadap SOL sebagai bagian dari diversifikasi portofolio aset digital.

5. HODLing Masih Jadi Narasi Utama di Kalangan Investor Besar

Meskipun tekanan jual di pasar ritel meningkat, institusi tetap mempertahankan posisi. Ini menciptakan dilema klasik investor: ikut menjual di tengah kepanikan, atau tetap bertahan mengikuti arus modal besar.

Pakar industri menyarankan bahwa selama akumulasi institusional berlanjut dan jaringan Solana menunjukkan pertumbuhan, strategi “HODL” masih relevan bagi mereka yang melihat aset ini sebagai investasi jangka panjang.

FAQ

Mengapa harga Solana turun drastis di Q4 2025?

Penurunan dimulai sejak September sebelum koreksi pasar lebih luas terjadi pada Oktober, ditandai oleh kegagalan menahan level support penting dan aksi jual besar-besaran.

Apa itu kapitulasi dalam konteks Solana?

Kapitulasi terjadi saat investor menjual dalam jumlah besar akibat ketakutan, seringkali di titik harga terendah, seperti yang terlihat dari metrik Net Realized Loss yang meningkat.

Siapa yang membeli Solana saat harga jatuh?

Institusi besar, termasuk 20+ DAT dan 2 ETF, telah mengakumulasi lebih dari 24 juta SOL meskipun harga sedang dalam tren turun.

Apakah ini saat yang tepat untuk HODL Solana?

Meskipun volatilitas tinggi, data menunjukkan bahwa investor institusional tetap percaya pada prospek jangka panjang Solana, menjadikan HODL sebagai strategi yang masih dipertimbangkan.

Apa risiko utama saat ini untuk Solana?

Risiko utama termasuk tekanan pasar makro, volatilitas jangka pendek, serta potensi likuidasi dari investor ritel dan whale yang masih bertahan.

Referensi

Author
Intifanny
Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8