Jakarta, Pintu News – Setelah beberapa hari terakhir mengalami kesulitan untuk pulih dari penurunan tajam di bawah $100.000, harga Bitcoin (BTC) kini berada dalam fase yang sangat lemah, yang belum pernah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Dengan harga yang bergerak di kisaran pertengahan $90.000-an setelah penurunan tersebut, analisis teknis terbaru menunjukkan bahwa mungkin ada kenaikan harga yang signifikan dalam waktu dekat.
Analisis yang dilakukan oleh Tony “The Bull” Severino menyoroti formasi death cross pada grafik harian, di mana moving average 50 hari mulai menurun mendekati moving average 200 hari. Meskipun pola ini umumnya dianggap sebagai sinyal bearish, penempatan moving average dan kemiringan garis jangka pendek menunjukkan kemungkinan yang berbeda pada grafik Bitcoin.
Penurunan ini telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan trader, namun posisi unik dari moving average ini bisa justru mengindikasikan potensi pemulihan harga yang tidak terduga. Ini menunjukkan bahwa pasar mungkin telah terlalu pesimis, yang sering kali diikuti oleh lonjakan harga yang tajam.
Baca Juga: Emas Mengungguli Bitcoin? Analisis Performa Aset di Tahun 2025
Untuk mencapai harga $110.000 dalam beberapa hari mendatang, pasar Bitcoin perlu mengulangi pola yang telah terlihat beberapa kali dalam siklus sebelumnya. Hal ini melibatkan rally relief yang kuat tepat sebelum atau sesaat setelah death cross terbentuk.
Rally ini terjadi karena sentimen pasar menjadi sangat pesimis pada saat yang sama ketika posisi short mulai menumpuk, membuat harga rentan terhadap reaksi naik yang tajam. Namun, agar skenario ini terjadi, Bitcoin perlu kembali menembus level $90.000 dengan meyakinkan dan menunjukkan bahwa momentum sedang berpindah dari penjualan terkini.

Di sisi lain, beberapa analis lain telah menunjukkan indikator bullish untuk Bitcoin, meskipun aksi harga saat ini bearish. Salah satunya adalah Bitcoin SSR RSI, yang menunjukkan peningkatan kekuatan pembelian stablecoin relatif terhadap kapitalisasi pasar Bitcoin, seperti yang dihighlight oleh analis komunitas CryptoQuant, Maartunn.
Namun, ada juga indikator bearish yang muncul, seperti SuperTrend, yang menyarankan kemungkinan penurunan harga Bitcoin sebesar 67%. Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan pada $89.760, turun 5,8% dalam 24 jam terakhir.
Walaupun ada berbagai indikator yang menunjukkan potensi penurunan, analisis teknis terkini dan dinamika pasar saat ini bisa justru membawa kejutan dengan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan. Investor dan trader disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi.
Baca Juga: 5 Alasan Solana (SOL) Diserok Institusi Meski Turun 30%: Strategi Diam-Diam Whale?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
A1: Death cross adalah pola grafik yang terjadi ketika moving average 50 hari turun dan memotong moving average 200 hari, biasanya dianggap sebagai sinyal bearish.
A2: Rally relief terjadi ketika sentimen pasar sangat pesimis dan posisi short menumpuk, sering kali menyebabkan lonjakan harga yang tajam karena pasar bereaksi terhadap tekanan jual yang berlebihan.
A3: Bitcoin SSR RSI adalah indikator yang menunjukkan kekuatan pembelian stablecoin relatif terhadap kapitalisasi pasar Bitcoin, yang bisa menjadi sinyal bullish jika nilai ini meningkat.
A4: Indikator SuperTrend yang menunjukkan potensi penurunan 67% bisa memberikan sinyal bearish, menyarankan bahwa harga Bitcoin mungkin akan mengalami penurunan lebih lanjut.
A5: Karena pasar cryptocurrency sangat volatil dan dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal, analisis mendalam membantu investor memahami risiko dan potensi keuntungan sebelum berinvestasi.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.