Jakarta, Pintu News – Harga emas mengalami kenaikan spektakuler dalam beberapa tahun terakhir, bahkan sempat menembus angka $4.000 per ounce pada 2025. Kenaikan ini dipicu oleh berbagai faktor seperti ketidakpastian geopolitik, pelemahan dolar AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral. Namun, pertanyaan yang kini muncul adalah: apakah harga emas bisa turun drastis? Dan kapan itu bisa terjadi?
Meski tren jangka panjang menunjukkan kecenderungan bullish, koreksi harga emas tetap memungkinkan. Berikut beberapa skenario yang berpotensi menyebabkan penurunan harga emas:
Baca Juga: Panduan Lengkap Menabung Emas Digital di 2025 – Simpel, Aman, Bisa Mulai dari Rp11.000!

Berdasarkan analisis dari berbagai lembaga seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan Bank of America, prospek jangka menengah dan panjang harga emas masih bullish hingga 2026. Namun, sinyal teknikal menunjukkan potensi koreksi kecil dalam beberapa minggu mendatang, terutama jika harga tidak mampu bertahan di atas support $3.859–$4.000.
Jadi, penurunan drastis kemungkinan tidak akan terjadi kecuali ada perubahan besar secara tiba-tiba seperti pengetatan kebijakan moneter ekstrem, perdamaian geopolitik global, atau krisis likuiditas mendadak.
Harga emas memiliki potensi untuk mengalami koreksi, namun penurunan drastis sangat bergantung pada kondisi makroekonomi dan geopolitik global. Untuk saat ini, para analis masih melihat emas sebagai aset yang kuat dan defensif, terutama di tengah ketidakpastian. Investor perlu memantau sinyal teknikal dan kebijakan suku bunga AS secara ketat untuk mengantisipasi pergerakan harga berikutnya.
Baca Juga: Cardano Diprediksi Keluar dari Top 20 pada 2026, CEO Nansen Sebut ‘Ghost Chain’
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
1. Apakah harga emas bisa turun drastis dalam waktu dekat?
Secara umum, tidak. Para analis seperti dari Goldman Sachs, JPMorgan, dan Bank of America masih memprediksi tren bullish hingga 2026. Namun, koreksi teknikal dalam jangka pendek tetap mungkin terjadi, terutama jika emas gagal mempertahankan support di area $3.859–$4.000 per ounce.
2. Apa faktor utama yang bisa menekan harga emas?
Beberapa faktor utama meliputi: penguatan dolar AS, kenaikan suku bunga mendadak oleh The Fed, meredanya ketegangan geopolitik, serta aksi profit-taking ketika indikator teknikal seperti RSI menunjukkan kondisi overbought.
3. Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap harga emas?
Karena emas tidak memberikan bunga (non-yielding), kenaikan suku bunga membuat aset lain seperti obligasi menjadi lebih menarik, sehingga bisa mengurangi minat terhadap emas dan menekan harganya.
4. Apakah tarif atau regulasi bisa memengaruhi harga emas?
Ya. Contohnya adalah tarif impor emas 39% dari AS terhadap emas Swiss yang menciptakan tekanan harga akibat meningkatnya biaya pembelian, serta potensi kebijakan pembatasan pembelian oleh bank sentral.
5. Apakah emas masih layak untuk investasi saat ini?
Masih, terutama sebagai diversifikasi portofolio dan lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Namun, investor perlu memperhatikan risiko jangka pendek dan mengikuti perkembangan makroekonomi secara berkala.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.