Jakarta, Pintu News – Berdasarkan analisis terbaru dari U.Today per 1 Desember 2025, beberapa aset kripto populer kembali mendapatkan perhatian besar dari pelaku pasar. Tiga di antaranya adalah Shiba Inu (SHIB), Bitcoin (BTC), dan Ripple (XRP), yang masing-masing menunjukkan sinyal teknikal penting. Ketiganya kini berada dalam kondisi krusial yang diprediksi akan menentukan arah pasar crypto menjelang akhir tahun.

Menurut data dari U.Today, Shiba Inu (SHIB) saat ini menunjukkan pola penurunan yang konsisten, bahkan setelah sempat mencetak kenaikan singkat pada awal November. Analis mencatat bahwa reli tersebut tergolong sebagai “dead-cat bounce”, yaitu kenaikan sementara dalam tren menurun yang panjang. Posisi SHIB masih berada di bawah tiga garis rata-rata bergerak utama: 50 hari, 100 hari, dan 200 hari — kondisi yang oleh analis teknikal disebut sebagai bearish stack.
Berdasarkan grafik SHIB/USDT dari TradingView, volume transaksi juga tidak menunjukkan adanya minat beli signifikan. Tidak ada akumulasi besar, dan tidak ada volume breakout yang biasanya menandai potensi pemulihan harga. Harga SHIB juga belum mampu menembus level resistensi penting di $0,0000099 atau sekitar Rp149,9 (dengan konversi $1 = Rp16.663), yang menjadi prasyarat bagi tren naik jangka pendek.
Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman

Bitcoin (BTC) saat ini dipantau ketat karena berada di area resistensi kuat sebesar $90.954 atau sekitar Rp1.516.062.802. Berdasarkan analisis U.Today, level ini telah beberapa kali menjadi titik pembalikan harga yang signifikan. Jika harga BTC gagal menembus dan ditutup di atas level ini, maka besar kemungkinan harga akan kembali terkoreksi ke kisaran $87.000-$88.000 (Rp1,45 miliar).
Secara teknikal, Bitcoin sedang menguji kembali tiga EMA (Exponential Moving Average) penting dari bawah — 20 hari, 50 hari, dan resistensi struktural dari penurunan sebelumnya. Volume pembelian memang ada, tetapi dinilai tidak cukup kuat untuk mendukung breakout bersih. RSI (Relative Strength Index) juga berada di zona netral, menunjukkan bahwa tekanan beli belum cukup dominan untuk menembus resistensi besar di atas.
Ripple (XRP) baru saja mengalami kondisi teknikal yang disebut “mini-death cross”, di mana EMA 50 hari turun di bawah EMA 100 hari. Berdasarkan laporan U.Today, sinyal ini sering kali menunjukkan pelemahan tren jangka menengah dan meningkatkan potensi penurunan lanjutan. Hal ini menambah tekanan bagi XRP yang saat ini belum mampu menembus resistance EMA 200 hari.
Volume perdagangan XRP juga menunjukkan lemahnya minat beli, tanpa adanya akumulasi signifikan atau peningkatan RSI yang berarti. Dengan kondisi ini, jika XRP gagal menembus zona EMA 50 ($2,33 atau Rp38.834), maka risiko penurunan ke level $2,10-$2,00 (Rp35.000-Rp33.326) semakin besar. Satu-satunya peluang pembalikan adalah penutupan harian yang bersih di atas EMA 100.
Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Menurut analisis dari U.Today, penurunan SHIB disebabkan oleh lemahnya volume beli dan posisi harga di bawah rata-rata pergerakan utama. Kondisi ini memperlihatkan tren penurunan struktural yang belum berbalik arah.
Level tersebut telah berulang kali menjadi titik resistensi teknikal berdasarkan grafik historis, menurut U.Today. Ini adalah area di mana likuiditas pasar menipis dan arah harga sering berubah tajam.
Mini-death cross pada XRP terjadi saat EMA 50 hari turun di bawah EMA 100 hari, yang menurut U.Today, menandakan potensi penurunan lebih lanjut. Ini merupakan sinyal bearish yang sering muncul sebelum fase koreksi.
Jika ketiga crypto besar seperti SHIB, BTC, dan XRP terus menunjukkan sinyal teknikal negatif, maka potensi pelemahan pasar secara keseluruhan semakin tinggi. Volume transaksi dan sentimen pasar menjadi indikator penting untuk dipantau.
U.Today tidak memberikan saran investasi langsung dan menyarankan investor untuk melakukan riset mandiri. Pergerakan harga sangat dipengaruhi oleh kondisi teknikal dan sentimen pasar.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.