Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin (BTC) kembali jadi sorotan setelah terjadi penurunan drastis dari level $91.000 (sekitar Rp1.516.333.000) ke zona $86.000 (sekitar Rp1.433.018.000) hanya dalam hitungan menit.
Berdasarkan laporan Bitcoin.com News pada Minggu malam (1 Desember 2025 waktu Indonesia), tekanan jual besar-besaran disebut sebagai penyebab utama kejatuhan ini. Pergerakan tersebut juga memicu likuidasi lebih dari Rp2,3 triliun dalam posisi long BTC.
Berikut adalah tiga fakta penting yang menjelaskan mengapa Bitcoin “terpeleset” dari zona support kritisnya dan dampaknya bagi pasar crypto secara keseluruhan.
Laporan dari Bitcoin.com News menyebutkan bahwa harga BTC awalnya menunjukkan pergerakan stabil di kisaran $91.000. Namun, tekanan jual tiba-tiba muncul dan menembus beberapa level support intraday tanpa hambatan. Lonjakan volume jual yang sangat besar mengindikasikan adanya aksi stop-loss besar atau bahkan forced liquidation.
Dalam waktu singkat, harga BTC langsung turun ke level $86.900, menghapus seluruh keuntungan yang sebelumnya dibangun secara perlahan dalam beberapa hari. Struktur teknikal langsung berubah dari netral menjadi rapuh, menunjukkan potensi volatilitas tinggi dalam waktu dekat.
Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman

Berdasarkan data dari Bitcoin.com, lebih dari $139 juta (sekitar Rp2.317.257.000.000) dalam posisi long BTC terlikuidasi hanya dalam satu sesi penurunan tersebut. Ini mengindikasikan banyak trader menggunakan leverage tinggi yang tidak mampu bertahan terhadap penurunan mendadak ini.
Situasi seperti ini biasa disebut “cascading liquidations” — saat satu likuidasi besar memicu likuidasi lainnya dalam sistem leverage yang terlalu padat. Akibatnya, bukan hanya harga yang jatuh, tetapi juga kepercayaan pasar yang ikut terguncang.
Setelah penurunan tajam, harga Bitcoin sempat memantul ke $87.583 (sekitar Rp1.459.823.000) pada pukul 08.20 malam waktu setempat. Namun menurut Bitcoin.com, struktur pasar saat ini menjadi jauh lebih lemah, dengan support lama telah rusak dan resistance baru mulai terbentuk di sekitar $89.000-$91.000.
Para analis menyebut bahwa untuk bisa bangkit, BTC harus mulai membangun kembali support dari level bawah, dan menghindari tekanan jual lanjutan. Namun, jika tekanan masih berlanjut, penurunan tambahan bisa terjadi karena minimnya likuiditas dan kekuatan beli.
Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Berdasarkan laporan Bitcoin.com, anjloknya harga disebabkan oleh tekanan jual besar-besaran yang melampaui likuiditas pasar, memicu penurunan cepat dan likuidasi posisi long.
Lebih dari $139 juta atau sekitar Rp2,3 triliun dalam posisi long BTC dilikuidasi selama sesi penurunan.
Saat ini, sinyal teknikal menunjukkan pelemahan dalam jangka pendek. Struktur harga berubah menjadi rentan, namun belum ada konfirmasi pembalikan tren jangka panjang.
Stabilisasi harga di atas $87.000 atau pemulihan ke atas $91.000 akan menjadi kunci untuk arah pergerakan berikutnya.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.