Jakarta, Pintu News – MicroStrategy, perusahaan publik pemegang Bitcoin (BTC) terbesar di dunia, kembali menjadi pusat perhatian pasar cryptocurrency setelah postingan “green dots” dari Chairman Michael Saylor memicu spekulasi baru.
Di saat bersamaan, CEO MicroStrategy, Phong Le, untuk pertama kalinya mengakui bahwa penjualan BTC bisa menjadi opsi apabila kondisi pasar memburuk. Kombinasi sinyal akumulasi dan potensi tekanan likuiditas membuat strategi treasury mereka jadi bahan diskusi luas di kalangan investor.
Berikut adalah tiga fakta penting yang perlu diketahui berdasarkan laporan dari BeInCrypto pada 1 Desember 2025.
Pada 30 November 2025, Michael Saylor memposting grafik portofolio akumulasi Bitcoin MicroStrategy dengan pertanyaan misterius: “What if we start adding green dots?” Grafik tersebut menunjukkan 87 kali pembelian Bitcoin sejak 2020, dengan total 649.870 BTC senilai $59,45 miliar (sekitar Rp991,4 triliun dengan kurs $1 = Rp16.663).
Menurut analisis komunitas, “green dots” ini ditafsirkan sebagai sinyal akumulasi baru, melanjutkan strategi beli agresif MicroStrategy. Salah satu analis mencatat bahwa perusahaan masih memiliki modal, arus kas, dan keyakinan tinggi terhadap Bitcoin, sehingga sangat mungkin akan terus menambah kepemilikan meski volatilitas pasar meningkat.
Baca Juga: 7 Cara Menabung yang Benar agar Keuangan Makin Aman
CEO MicroStrategy, Phong Le, mengungkapkan bahwa penjualan Bitcoin bisa terjadi dalam dua skenario: ketika harga saham perusahaan turun di bawah 1x Modified Net Asset Value (mNAV), dan saat perusahaan tidak mampu menggalang dana tambahan. Menurut laporan keuangan terbaru, mNAV MicroStrategy saat ini berada di angka 0,95 — mendekati batas krusial tersebut.
Hal ini jadi perhatian karena MicroStrategy memiliki kewajiban pembayaran dividen atas saham preferen sebesar $750 juta hingga $800 juta per tahun (sekitar Rp12,5 triliun–Rp13,3 triliun). Jika arus kas terganggu dan pasar modal tidak responsif, perusahaan bisa saja terpaksa melepas sebagian kepemilikan Bitcoin untuk memenuhi kewajiban ini.
Dengan struktur saat ini, para analis menganggap MicroStrategy mirip seperti ETF Bitcoin dengan leverage tinggi. Strategi ini efektif saat harga naik, namun rentan ketika terjadi koreksi pasar tajam. Terlebih lagi, harga saham MicroStrategy dilaporkan turun lebih dari 60% dari puncak terakhir, meski nilai portofolio BTC-nya meningkat hampir 23% sejak Oktober 2025.
Sebagian pengamat menyebut bahwa “green dots” adalah sinyal akumulasi lanjutan, namun tantangan terbesar adalah mempertahankan posisi saat drawdown besar terjadi. Keberhasilan strategi ini bukan hanya soal akumulasi saat bullish, tapi juga tentang ketahanan saat pasar bearish.
Baca Juga: Kapan Harga Emas Akan Turun Drastis? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
“Green dots” merujuk pada potensi akumulasi Bitcoin baru oleh MicroStrategy, melanjutkan strategi beli agresif mereka sejak 2020.
Menurut CEO Phong Le, penjualan bisa dilakukan jika saham MicroStrategy turun di bawah nilai aset bersihnya dan perusahaan tidak dapat menggalang dana tambahan.
Per 30 November 2025, MicroStrategy memiliki 649.870 BTC dengan nilai sekitar $59,45 miliar (Rp991,4 triliun).
Ada kesenjangan antara nilai aset crypto yang mereka miliki dan kinerja sahamnya, sebagian karena tekanan pasar ekuitas dan kekhawatiran likuiditas.
Strategi yang agresif saat pasar naik bisa menjadi risiko besar saat pasar turun, terutama karena adanya kewajiban dividen tetap dari saham preferen.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.