Why is Crypto Dropping? Ini Penyebab Pasar Crypto Runtuh Hari Ini!

Updated
December 1, 2025

Jakarta, Pintu News – Oktober dan November bukanlah bulan yang baik bagi pasar kripto. Selama periode tersebut, pasar mengalami lonjakan likuidasi, volatilitas tinggi, dan bahkan harga Bitcoin (BTC) sempat anjlok hingga $80.000. Banyak trader berharap Desember akan membawa angin segar dan mungkin saja diakhiri dengan reli akhir tahun yang kuat.

Namun, di hari pertama bulan Desember, pasar kembali memerah. Hari ini, pasar kripto turun sebesar 5,26% dengan total kapitalisasi pasar berada di angka $2,92 triliun.

Bitcoin sendiri turun 5,3% menjadi $85.000, dan mata uang kripto lainnya seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), BNB (BNB), serta XRP (XRP) juga mengalami penurunan lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir.

Apa yang Ditunjukkan Pasar Crypto Saat Ini

Harga Bitcoin turun tajam hingga menembus di bawah $90.000, yang menghapus sekitar $130 miliar dari total kapitalisasi pasar kripto hanya dalam dua jam.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Subkategori DeFi Ini Bisa Menjadi Pemimpin di Altcoin Season Berikutnya!

Dalam 60 menit terakhir saja, lebih dari $204 juta posisi trading telah dilikuidasi, sebagian besar berasal dari trader long yang tidak siap menghadapi pergerakan ini.

Lonjakan tajam seperti ini semakin sering terjadi karena likuiditas di pasar semakin tipis, terutama saat malam hari dan akhir pekan. Ketika ada tekanan jual kecil di tengah order book yang kosong, harga bisa jatuh secara berlebihan.

Para analis juga menekankan bahwa penurunan ini bukan disebabkan oleh faktor fundamental. Ini adalah pasar yang digerakkan oleh leverage, dan penurunan Bitcoin sebesar $4.000 tanpa adanya berita apa pun menjadi buktinya.

Karena banyak trader yang menggunakan leverage tinggi, pergerakan kecil saja bisa memicu likuidasi posisi long secara beruntun, yang kemudian menyebabkan lebih banyak tekanan jual, dan siklus ini terus berulang.

Likuidasi Leverage Memicu Gelombang Penurunan Pertama

Lebih dari $609 juta dalam posisi leverage dilikuidasi dalam 24 jam terakhir. Bitcoin sendiri menyumbang $185 juta dari total likuidasi tersebut, dan 85% di antaranya berasal dari posisi long.

Open interest turun sebesar 1,13%, menandakan bahwa para trader lebih memilih keluar dari pasar daripada membuka posisi baru. Tingkat pendanaan (funding rate) rata-rata masih sedikit positif, menunjukkan bahwa banyak trader yang terlalu optimis (bullish) meskipun harga BTC sudah jatuh di bawah $86.000.

Begitu level $86.000 ditembus, perintah stop-loss mulai terpicu secara beruntun. Dengan leverage tinggi dan likuiditas yang minim, grafik harga pun langsung jatuh tajam dalam waktu singkat.

Lonjakan Imbal Hasil Obligasi Jepang Menambah Tekanan

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 2 tahun naik di atas 1% untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Hal ini memperkuat nilai yen dan membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset berisiko. Banyak trader mulai membongkar posisi carry trade mereka — strategi meminjam yen murah untuk membeli Bitcoin dan aset kripto lainnya — yang sebelumnya mendorong reli kripto di awal tahun 2025.

Namun dengan naiknya imbal hasil obligasi Jepang, strategi carry trade menjadi kurang menarik, dan aliran dana pun mulai kembali ke pasar yang dianggap lebih aman.

Jika Bank of Japan memberikan sinyal akan ada kenaikan suku bunga lanjutan, tekanan ini bisa berlanjut hingga pertengahan Desember.

Baca juga: Harga Bitcoin Merosot ke $87.000 pada 1 Desember 2025, Apakah BTC Bisa Pulih?

Struktur Bullish Jangka Pendek Runtuh

Kapitalisasi pasar kripto total kini telah jatuh di bawah titik swing low Fibonacci $2,89 triliun — level yang sebelumnya bertahan selama beberapa minggu. Penembusan ke bawah level ini membatalkan struktur bullish jangka pendek. Para trader kini mengincar zona support berikutnya di kisaran $2,74 triliun, yang terakhir terlihat pada April 2025.

Indikator RSI14 di grafik total pasar menunjukkan angka sekitar 36,86, yang berarti masih ada ruang bagi pasar untuk turun lebih jauh sebelum masuk ke wilayah oversold. Penjual masih mendominasi di sekitar rata-rata pergerakan 7 hari (SMA 7), dan pembeli belum menunjukkan tanda-tanda kembali masuk.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Penurunan ini lebih terlihat sebagai akibat dari likuiditas rendah dan penggunaan leverage tinggi, bukan karena perubahan fundamental pasar. Para analis menekankan bahwa, “ini bukan pasar bearish, tapi pasar leverage.” Ketika sebagian besar order book pasif dan leverage tinggi digunakan secara luas, pergerakan tajam menjadi hal yang wajar.

Jika harga Bitcoin bisa stabil di kisaran $85.000 dan open interest terus menurun, ada kemungkinan pasar akan tenang dalam beberapa hari ke depan.

Namun, jika tekanan jual kembali terjadi pada jam-jam likuiditas rendah, pasar bisa kembali mengalami penurunan tajam. Saat ini, para trader mengamati zona $83.000–$84.000 sebagai level support penting berikutnya untuk Bitcoin.

Untuk bisa pulih di bulan Desember, pasar membutuhkan:

  • penurunan penggunaan leverage,
  • permintaan spot yang lebih kuat,
  • serta kembalinya likuiditas.

Sampai ketiga hal itu terjadi, volatilitas masih akan menjadi satu-satunya kepastian di pasar kripto.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8