5 Dampak Harga Bitcoin (BTC) Turun ke US$ 89.000

Updated
December 2, 2025

Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali diguncang ketika Bitcoin (BTC) terjun ke sekitar US$ 89.000, menandai koreksi tajam yang memicu likuidasi besar-besaran dan aksi jual luas di pasar kripto. Kejadian ini menjadi sorotan karena berdampak tidak hanya pada BTC, tetapi juga pada altcoin dan psikologi investor global. Berikut lima poin utama yang perlu diperhatikan.

1. Penurunan tajam Bitcoin — pemicu likuidasi dan kepanikan pasar

Menurut laporan BeinCrypto, harga BTC turun drastis menjadi sekitar US$ 89.000 dalam waktu singkat, memicu gelombang likuidasi posisi long di bursa derivatif. Penurunan ini menyebabkan banyak kontrak berakhir secara otomatis (forced liquidations), memperparah tekanan jual dan memperdalam penurunan harga.

Bagi banyak investor dan trader, likuidasi paksa ini memunculkan kerugian besar, sehingga banyak pelaku pasar mengurangi eksposur terhadap aset berisiko — termasuk aset kripto lain selain BTC.

2. Sentimen risiko kembali mendominasi — arus keluar dari pasar kripto

Penurunan harga dan likuidasi besar memicu sentimen negatif di kalangan investor. Menurut analisis, banyak investor memilih menarik keluar modal (exit) dari pasar crypto untuk menghentikan potensi kerugian lebih lanjut, sehingga volume jual meningkat.

Situasi ini memperlihatkan betapa sensitifnya pasar crypto terhadap perubahan harga Bitcoin — ketika mata uang kripto teratas tumbang, efek domino dapat menjalar ke altcoin dan aset digital lain.

3. Kapitalisasi pasar kripto menyusut — tekanan pada altcoin dan proyek kripto

Turunnya harga BTC dan aksi jual massal menyebabkan kapitalisasi pasar keseluruhan crypto turun signifikan. Hal ini memberikan tekanan terhadap altcoin dan proyek kripto, karena banyak investor mengalihkan perhatian kembali ke aset defensif atau likuiditas.

BeinCrypto mencatat bahwa proyek-proyek kripto dengan fundamental lemah atau volume rendah rentan terkena dampak paling besar — menunjukkan bahwa bukan semua aset kripto akan terkena efek sama.

4. Tekanan likuiditas dan volatilitas tinggi — risiko jangka pendek meningkat

Kejadian likuidasi dan aksi jual masif memunculkan kondisi volatilitas ekstrem dan likuiditas yang rapuh bagi pasar kripto. Dalam kondisi seperti ini, pergerakan harga bisa sangat tajam ke atas maupun ke bawah dalam waktu singkat — memperbesar risiko bagi investor dan trader.

Laporan menyebut bahwa meskipun ada potensi rebound, pasar tetap sangat sensitif terhadap sentimen global, kebijakan moneter, dan arus dana — sehingga risiko jangka pendek tetap tinggi.

5. Pelajaran bagi investor: pentingnya manajemen risiko dan ukuran posisi

Kejadian ini menegaskan bahwa meskipun Bitcoin sering dianggap sebagai “crypto teratas” dan “safe-asset” relatif di dunia kripto, tetap ada risiko besar saat pasar melemah. Investor dan trader diingatkan untuk hati-hati dalam mengambil leverage, mempertimbangkan posisi, dan mengelola eksposur terhadap volatilitas.

Diversifikasi serta pemantauan metrik penting seperti volume, likuiditas, dan kesehatan fundamental proyek kripto menjadi semakin krusial untuk menghadapi gejolak pasar.

FAQ

Apa penyebab utama harga Bitcoin turun ke US$ 89.000?

Penurunan disebabkan kombinasi faktor: aksi jual besar, likuidasi posisi long secara massal, serta penurunan likuiditas pasar crypto.

Apa efek penurunan harga pada altcoin dan pasar kripto luas?

Efeknya termasuk kapitalisasi pasar menyusut, penurunan harga altcoin, dan arus keluar modal dari aset berisiko.

Mengapa likuidasi memperparah penurunan harga?

Karena posisi long terpaksa ditutup otomatis ketika margin tidak cukup — menjual aset dalam jumlah besar dalam waktu singkat — memperbesar tekanan jual.

Apakah penurunan ini berarti kripto tidak aman sebagai aset investasi?

Tidak serta-merta; grafik ini menunjukkan bahwa kripto tetap sangat volatile, sehingga manajemen risiko dan strategi investasi jangka panjang penting.

Apa yang harus diperhatikan investor setelah kejadian ini?

Investor harus memantau likuiditas, volume, kesehatan proyek, dan menjaga jumlah investasi agar tidak terlalu terpapar risiko — serta mempertimbangkan diversifikasi portofolio.

Referensi

Author
Intifanny
Share

Latest News

See All News ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.

pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trade on Pintu

Buy & invest in crypto easily

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8