Jakarta, Pintu News – Seorang mantan kepala riset kripto di Citi baru-baru ini membantah klaim Arthur Hayes mengenai insolvabilitas Tether, mengungkapkan bahwa Tether memiliki aset korporat yang tidak diungkapkan dan keuntungan besar yang tidak terlihat dalam cadangan publiknya. Analisis mendalam ini menunjukkan bahwa Tether (USDT) mungkin jauh lebih kuat dan menguntungkan daripada yang diperkirakan banyak kritikus.
Joseph, mantan analis yang telah menghabiskan ratusan jam meneliti Tether di Citi, menegaskan bahwa apa yang dipublikasikan oleh Tether sebagai cadangan mereka bukanlah gambaran lengkap dari neraca perusahaan. Menurutnya, filosofi “matching” yang digunakan Tether hanya bertujuan untuk menunjukkan bagaimana USDT didukung, bukan total aset yang dimiliki perusahaan.
Ini termasuk investasi ekuitas, operasi penambangan, cadangan tambahan, dan kemungkinan lebih banyak Bitcoin (BTC) daripada yang diungkapkan secara publik. Joseph juga menyoroti bahwa keuntungan yang tidak terduga ini dibayarkan sebagai dividen, sebuah aspek yang sering terlewat oleh banyak pengamat pasar.
Dengan kenaikan suku bunga, Tether telah menjadi sangat menguntungkan, mengelola sekitar $120 miliar dalam Treasury yang menghasilkan sekitar 4% atau hampir $10 miliar keuntungan tahunan. Joseph menggambarkan Tether sebagai “salah satu bisnis penghasil kas paling efisien di dunia,” dengan hanya sekitar 150 staf.
Baca juga: 2 Altcoin yang Terguncang Pasca Token Unlock di Akhir November 2025
Dari analisis ini, ia memperkirakan ekuitas Tether bisa bernilai antara $50 miliar hingga $100 miliar. Perusahaan bahkan telah menjajaki penggalangan dana sebesar $20 miliar untuk saham 3%, yang menunjukkan tingginya valuasi yang mungkin masih terlalu tinggi, namun tetap menegaskan nilai besar yang dimiliki bisnis ini.
Berbeda dengan klaim Hayes yang menyatakan Tether bisa terhapus jika Bitcoin dan emasnya turun 30%, Joseph berpendapat bahwa Tether jauh lebih baik dalam hal kolateral dibandingkan kebanyakan bank.
Bank umumnya hanya menyimpan 5-15% dari deposit mereka dalam aset likuid, sedangkan Tether memiliki kolateral yang jauh lebih baik. Meskipun Tether tidak memiliki dukungan bank sentral, kekuatan neraca mereka dianggap cukup untuk mengisi kekosongan tersebut.
Dengan bukti dan analisis yang disajikan oleh Joseph, komunitas kripto mungkin perlu mempertimbangkan kembali pandangan mereka tentang Tether. Tidak hanya menghadapi krisis insolvabilitas, Tether justru beroperasi sebagai salah satu entitas paling menguntungkan di sektor kripto dengan dukungan finansial yang jauh lebih besar dari yang dilaporkan.
Filosofi “matching” yang digunakan Tether bertujuan untuk menunjukkan bagaimana USDT didukung oleh cadangan, bukan untuk menunjukkan seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Tether menghasilkan keuntungan tahunan hampir $10 miliar dari Treasury yang mereka kelola, dengan tingkat bunga sekitar 4%.
Menurut analisis Joseph, nilai ekuitas Tether bisa berkisar antara $50 miliar hingga $100 miliar.
Tether memiliki kolateral yang jauh lebih baik dibandingkan kebanyakan bank, yang biasanya hanya menyimpan 5-15% dari deposit mereka dalam aset likuid.
Berdasarkan analisis terbaru, Tether tidak menghadapi krisis insolvabilitas dan malah beroperasi sebagai salah satu entitas paling menguntungkan di sektor kripto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.