Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency mengalami penurunan signifikan saat memasuki bulan Desember. Harga Bitcoin (BTC) turun di bawah $90.000, mencatat penurunan sebesar 5%. Sementara itu, Ethereum (ETH) diperdagangkan di bawah $2.900, juga turun sekitar 5%.
Penjualan lanjutan ini disebabkan oleh merosotnya pasar yang dipicu oleh usulan pajak tetap sebesar 20% terhadap aset kripto di Jepang.
Di sisi lain, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) menegaskan bahwa aset virtual tidak dapat dianggap memiliki status hukum yang sama dengan mata uang fiat. Dengan terus turunnya pasar kripto, mari kita cermati berbagai perkembangan di dunia cryptocurrency pekan ini.
Minggu ini, perhatian investor tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell. Pidato ini akan berlangsung setelah pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tahun ini. Para investor sangat ingin mengetahui pandangan Powell mengenai kondisi ekonomi serta arah suku bunga di masa mendatang.
Baca juga: Altcoin Season Bakal Terjadi di 2026? Tanda-Tanda yang Harus Diperhatikan
Meskipun inflasi saat ini terkendali, tingkat pengangguran masih rendah. Banyak pihak memperkirakan bahwa suku bunga akan diturunkan minggu depan. Kontrak berjangka CME menunjukkan kemungkinan sebesar 87% terjadinya pemotongan suku bunga pada 10 Desember.

Awal pekan ini dimulai pada hari Senin dengan pidato Powell serta pengumuman resmi mengenai penghentian program pengetatan kuantitatif (QT) oleh The Fed.
Kebijakan ini merupakan perubahan besar, khususnya bagi pasar cryptocurrency. Akhir dari QT bisa menimbulkan volatilitas, sehingga investor akan mencermati setiap sinyal terkait langkah selanjutnya dari The Fed.
Pasar kripto sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan semacam ini, karena kebijakan yang lebih ketat sebelumnya telah berdampak negatif pada aset digital.
Laporan ekonomi penting minggu ini diawali dengan data PMI Manufaktur ISM untuk bulan November yang akan dirilis pada hari Senin. Laporan ini memberikan gambaran penting tentang kinerja industri manufaktur AS.
Sementara itu, data JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) untuk bulan September yang sempat ditunda, dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa. Informasi ini akan memberikan wawasan tambahan mengenai kondisi pasar tenaga kerja.
Hari Rabu diperkirakan akan menjadi hari yang sibuk, dengan sejumlah laporan penting yang akan dirilis. Salah satu sorotan utama adalah data ketenagakerjaan non-pertanian (nonfarm payroll) untuk bulan November, yang menjadi indikator penting dalam menilai peningkatan lapangan kerja.
Baca juga: Analis Prediksikan Harga Cardano (ADA) Berpotensi Naik 2.478% di Tahun 2026, Kok Bisa?
Selain itu, data PMI Jasa S&P Global untuk bulan November serta PMI Non-Manufaktur dari ISM juga akan dipublikasikan. Laporan-laporan ini memberikan gambaran tentang kondisi sektor jasa, yang merupakan bagian krusial dari perekonomian secara keseluruhan.
Pada hari Kamis, data awal klaim tunjangan pengangguran mingguan (Jobless Claims) akan dirilis. Data ini memberikan gambaran umum tentang situasi pengangguran terkini di AS. Selain itu, neraca perdagangan AS juga akan diumumkan, yang akan membantu memberikan konteks lebih luas terhadap kondisi ekonomi nasional.
Hari Jumat akan menutup pekan dengan laporan inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk bulan September, yang menjadi salah satu indikator inflasi pilihan The Fed. Sebelumnya, Indeks Sentimen Konsumen Michigan untuk bulan Desember juga akan diumumkan.
Fokus minggu ini tertuju pada kondisi pasar tenaga kerja, data PMI, dan tren inflasi. Volatilitas di pasar cryptocurrency bisa meningkat, tergantung pada hasil data ekonomi dan keputusan dari The Fed.
Sementara itu, mantan Presiden Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia telah memilih kandidat baru untuk posisi Ketua Federal Reserve. Pengumuman resmi terkait hal ini diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dengan dimulainya bulan Desember, perhatian global tertuju pada langkah-langkah The Fed. Arah data ekonomi sepanjang pekan ini diperkirakan akan menentukan bagaimana tahun 2025 akan ditutup.
Penurunan harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) disebabkan oleh usulan pajak datar 20% atas kripto oleh Jepang dan pernyataan dari Bank Rakyat China (PBOC) yang menegaskan bahwa aset virtual tidak dapat memiliki status hukum sebagai mata uang fiat.
Dari pidato Jerome Powell, investor mengharapkan wawasan tentang kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi suku bunga masa depan. Pidato ini sangat penting karena dapat mempengaruhi pasar keuangan, termasuk pasar kripto.
Data yang akan dirilis termasuk statistik pekerjaan non-pertanian, data PMI Jasa, dan PMI Non-Manufaktur. Data ini penting karena dapat memberikan indikasi tentang kekuatan ekonomi AS dan berpotensi mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.