Jakarta, Pintu News – Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern — mulai dari asisten virtual, sistem rekomendasi, hingga mobil tanpa pengemudi. Namun, tahukah kamu siapa sebenarnya pencipta AI?
Perjalanan AI bukanlah hasil karya satu orang saja, melainkan buah dari kontribusi banyak ilmuwan dan pemikir hebat sejak awal abad ke-20. Artikel ini akan mengajak kamu menelusuri sejarah dan perkembangan AI dari masa ke masa.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah cabang khusus dalam ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu meniru kecerdasan dan kemampuan memecahkan masalah seperti manusia.
Baca juga: Apa itu BrainText AI? Platform Penulisan Otomatis Berbasis Kecerdasan Buatan
Sistem ini bekerja dengan cara menerima sejumlah besar data, memprosesnya, lalu belajar dari pengalaman sebelumnya agar dapat menjadi lebih efisien dan lebih baik di masa depan.
Berbeda dengan program komputer biasa yang memerlukan campur tangan manusia untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kinerjanya.
Semakin berkembangnya produk AI hingga hari ini, pasti banyak orang yang bertanya-tanya siapa yang menciptakan AI. Menurut laporan Raffle, semua bermula pada awal tahun 1900-an, ketika konsep manusia buatan mulai muncul dan para ilmuwan mulai mempertanyakan apakah mungkin menciptakan kecerdasan buatan, atau yang saat itu disebut sebagai “otak buatan”.
Istilah “manusia buatan” pertama kali digunakan pada tahun 1921 oleh penulis drama asal Ceko, Karel Čapek, dalam sebuah drama fiksi ilmiah berjudul Rossum’s Universal Robots. Dalam drama tersebut, konsep manusia buatan diperkenalkan dalam bentuk robot.

Salah satu pencipta AI atau inovator terbesar dalam bidang AI adalah John McCarthy, yang dikenal sebagai Bapak Kecerdasan Buatan berkat kontribusinya dalam bidang Ilmu Komputer dan AI.
John McCarthy pertama kali menggunakan istilah Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) pada tahun 1956 saat ia menyelenggarakan Konferensi Dartmouth, yang kemudian dianggap sebagai tonggak kelahiran AI sebagai bidang studi ilmiah.
John McCarthy (1927–2011), seorang ilmuwan komputer dan kognitif asal Amerika Serikat, sering disebut sebagai “bapak kecerdasan buatan” (AI) karena kontribusinya yang sangat besar dalam bidang AI dan ilmu komputer.
Salah satu kontribusi paling terkenal dari McCarthy dalam ilmu komputer adalah pengembangan bahasa pemrograman LISP (List Processing), yang dirancang khusus untuk penelitian AI dan menjadi salah satu bahasa paling penting dalam bidang tersebut.
Selain itu, ia juga mengusulkan konsep time-sharing pada komputer, yang menjadi dasar bagi komputasi interaktif modern seperti yang kita kenal sekarang.

Setelah dasar-dasar kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) diletakkan oleh para perintis seperti Karel Čapek dan John McCarthy pada tahun 1956, bidang AI dan teknologi informasi mulai berkembang pesat. Ketertarikan yang meningkat terhadap AI ini mendorong banyak individu untuk turut berkontribusi dalam kemajuannya.
Salah satu tokoh penting berikutnya adalah Alan Turing, yang membayangkan mesin yang mampu meniru kecerdasan manusia dan menjalankan tugas seperti halnya manusia. Ia memperkenalkan Tes Turing sebagai cara untuk mengukur kecerdasan mesin.
Lompatan besar dalam bidang penalaran simbolik terjadi dengan munculnya Logic Theorist yang dikembangkan oleh Allen Newell dan Herbert A. Simon pada tahun 1955. Namun, kemajuan ini masih terbatas oleh daya komputasi yang sangat rendah pada masa itu.
Baca juga: Apa itu Username? Berikut Informasi Lengkap Mengenai Username!
Terobosan besar pada dekade 1980-an dan 1990-an adalah munculnya konsep machine learning atau pembelajaran mesin, yaitu sistem yang mampu belajar dari pola-pola dalam data tanpa bergantung pada pemrograman eksplisit. Pendekatan ini terinspirasi oleh cara kerja otak manusia.
Perkembangan ini dimungkinkan berkat tokoh-tokoh seperti Geoffrey Hinton dan Yann LeCun, yang membuat kemajuan besar dalam penelitian jaringan saraf dan mengembangkan algoritma backpropagation untuk melatih jaringan tersebut.
Kemajuan ini juga didukung oleh peningkatan kekuatan komputasi dan berkembangnya teknologi machine learning. Selain itu, algoritma seperti support vector machine dan clustering juga dikembangkan, yang semakin memperluas kapabilitas AI.
Memasuki abad ke-21, muncul era big data, di mana kumpulan data dalam jumlah besar tersedia dan memungkinkan pelatihan model machine learning menjadi jauh lebih efisien serta meningkatkan performa AI secara signifikan.
Pada saat yang sama, deep learning mulai berkembang sebagai cabang penting dari machine learning, dengan kontribusi besar dalam pengenalan suara dan gambar.
Kemajuan dalam perangkat keras, terutama komputer yang lebih kuat dan GPU, turut mempercepat perkembangan machine learning. Salah satu pencapaian penting adalah karya Alex Krizhevsky bersama Ilya Sutskever dan Geoffrey Hinton, yang menciptakan AlexNet, sebuah jaringan saraf konvolusional (CNN).
Mereka memenangkan kompetisi ImageNet, yang menjadi bukti nyata kemampuan deep learning dalam aplikasi dunia nyata.

Pada saat penulisan, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa sektor crypto yang berfokus pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan big data mengalami pertumbuhan signifikan, dengan total market cap mencapai $20.94 miliar, naik 8.65% dalam 24 jam terakhir. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap proyek-proyek kripto yang mengintegrasikan teknologi AI.
Dari Bittensor (TAO) hingga Virtuals Protocol (VIRTUAL), proyek-proyek AI di ranah crypto menunjukkan market cap yang solid dan pertumbuhan harian yang positif. Ini menandakan bahwa sektor AI dan big data terus menjadi daya tarik utama bagi investor, terutama saat teknologi AI semakin meresap ke berbagai aspek kehidupan digital.
Dengan dukungan infrastruktur seperti NEAR (NEAR), Filecoin (FIL), dan Render (RENDER), serta inovasi dari Bittensor dan Story Protocol (IP), ekosistem crypto AI sedang membangun fondasi kuat untuk masa depan.
Kabar baiknya, kamu bisa mulai berinvestasi pada crypto AI populer dengan mudah melalui aplikasi Pintu. Mulai dari TAO hingga RENDER, perjalanan investasi crypto kamu bisa dimulai hanya dengan Rp11 ribu!
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.