Jakarta, Pintu News – Berikut adalah 5 fakta kunci dari lonjakan Bitcoin yang diklaim “fake breakout”
Menurut laporan dari Decrypt, harga Bitcoin (BTC) naik 5,7% dalam satu hari — pencapaian harian terbaik kelima tahun ini. Namun meskipun terjadi lonjakan signifikan, sebagian analis memperingatkan bahwa harga cepat kembali ke kisaran semula, sehingga memunculkan kecurigaan bahwa pergerakan tersebut bisa jadi “fake breakout”.
Karena itu, beberapa pihak menyimpulkan bahwa meskipun Bitcoin sempat “meledak,” belum dapat dipastikan apakah itu awal dari tren naik jangka panjang.
Baca Juga: Prediksi Mengejutkan CEO Ripple: Bitcoin Akan Tembus $180.000!
Laporan Decrypt menyebut bahwa ETFs berbasis Bitcoin mencatat inflow dana sebesar $58,5 juta pada hari lonjakan, menunjukkan minat institusional terhadap aset kripto. Misalnya, ETF milik BlackRock (IBIT) disebut mengalami kenaikan dana masuk signifikan — hal ini sempat mengangkat sentimen positif terhadap Bitcoin.
Di sisi lain, banyak analis menekankan bahwa kondisi makroekonomi global — termasuk ketidakpastian kebijakan moneter dan suku bunga — bisa menahan kelanjutan rally, menjaga pasar tetap waspada.

Dalam sesi kenaikannya, Bitcoin sempat menembus level USD 93.000, namun pergerakan itu tak bertahan lama: harga segera mundur ke kisaran dukungan USD 90.000–91.000.
Struktur pergerakan seperti ini — naik cepat, lalu mundur — mirip pola yang dikenal sebagai “false breakout” di pasar kripto, di mana tembusan harga tidak diikuti konfirmasi volume atau stabilitas.
Karena pola ini, para analis memperingatkan bahwa lonjakan itu bisa menjadi jebakan bagi pelaku pasar yang bereaksi cepat terhadap pergerakan harga.
Analis menyoroti bahwa keputusan suku bunga acuan di Amerika Serikat, serta kondisi ekonomi global, menjadi faktor besar yang menentukan apakah lonjakan akan bertahan atau memudar.
Pasar kripto — termasuk Bitcoin — sangat sensitif terhadap kebijakan moneter dan arus dana institusional; ketidakpastian global bisa dengan cepat membalik sentimen pasar. Karena itu, banyak pihak menilai bahwa kenaikan harga kali ini harus dilihat dengan hati-hati: tidak semua lonjakan berarti breakout jangka panjang.
Istilah “fake breakout” atau “false breakout” merujuk pada pergerakan harga yang tampak menembus resistance penting, tetapi tidak diikuti volume besar atau konfirmasi lanjutan — sehingga harga kembali ke kisaran sebelumnya.
Dalam kasus Bitcoin saat ini, meski ada lonjakan volume masuk lewat ETF, reaksi harga yang cepat mundur menunjukkan bahwa pasar belum memberikan konfirmasi penuh atas breakout.
Karena itu, para pemantau pasar menyarankan agar metrik seperti volume, stabilitas harga, dan sentimen makro terus dipantau sebelum mengonfirmasi bahwa pergerakan merupakan breakout yang sah.
Baca Juga: Minggu Penentu: XRP Bersiap Hadapi Lonjakan Besar Desember 2025!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Fake breakout adalah kondisi ketika harga aset tampak menembus level resistance penting, tetapi kemudian kembali ke kisaran semula — memunculkan sinyal palsu bagi trader.
Menurut Decrypt, inflow dana ke ETF Bitcoin tercatat sebesar $58,5 juta pada hari lonjakan harga.
Karena meski harga sempat melambung, ia langsung mundur ke zona support; kombinasi volatilitas pasar dan ketidakpastian makro membuat banyak analis menilai bahwa lonjakan itu bisa jadi hanya sementara.
Keputusan kebijakan suku bunga, kondisi ekonomi global, serta arus dana institusional dianggap sebagai faktor penentu apakah rally akan berlanjut atau tidak.
Tidak ada jaminan: meskipun ETF mencatat inflow, breakout baru dianggap valid jika disertai volume besar dan stabilitas harga — faktor yang menurut beberapa analis belum terpenuhi.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.