Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kini ramai diperbincangkan sejak pernyataan terbaru CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, bahwa sejumlah metrik on-chain menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) berpotensi memasuki fase bearish — kecuali ada aliran likuiditas besar, terutama dari ETF spot, yang masuk kembali ke pasar.
Hal ini membuat analisis terhadap aset kripto teratas kembali banyak diperhatikan sebagai metrik penting dalam menilai kondisi pasar secara luas.

Menurut CryptoQuant, mayoritas indikator on-chain — seperti MVRV Z-score, P&L Index, Bull-Bear Cycle Indicator, dan stablecoin liquidity — saat ini menunjukkan warna merah dalam heatmap komposit antara 2021–2025.
Hal ini menunjukkan bahwa tekanan jual dan aktivitas trader mencerminkan potensi pasang surut pasar yang besar. Sebagai akibatnya, Ki Young Ju memperingatkan bahwa tanpa adanya masuknya likuiditas besar (misalnya melalui aliran institusional), pasar bisa terjerumus ke siklus bearish.
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Tentang Strategy: Miliki 650.000 BTC senilai ± $60 Miliar!
Ju menekankan bahwa kunci agar Bitcoin tidak jatuh lebih dalam adalah aliran likuiditas makro — terutama lewat ETF spot yang bisa menyalurkan modal institusional ke pasar kripto.
Jika institusi kembali membeli melalui ETF, hal ini bisa ‘menghidupkan’ kembali permintaan terhadap BTC, menggeser grafik dari merah ke hijau. Tanpa itu, risiko pasar bearish tetap tinggi menurut analisis on-chain terkini.
Ju menyebut bahwa meskipun kondisi saat ini mencerminkan penurunan dari puncak tertinggi, skenario terburuk seperti anjlok 65% seperti pada 2022 dianggap kurang mungkin — selama entitas besar seperti MicroStrategy (yang memegang 650.000 BTC) tidak menjual besar-besaran.
Saat ini, BTC dilaporkan berada di sekitar -25% dari all-time high (ATH), sehingga jika pasar bearish pun, bisa jadi penurunan dibatasi dan pasar bergerak dalam rentang konsolidasi.

Menurut laporan yang dikutip CryptoQuant, MicroStrategy telah menyusun cadangan likuiditas sebesar US$1,44 miliar untuk menghadapi kemungkinan penurunan harga — artinya perusahaan ini tidak lagi hanya mengandalkan BTC, tetapi juga memegang dolar sebagai buffer.
Model “dual-reserve” ini dirancang untuk mencegah tekanan jual paksa jika harga turun terlalu jauh. Hal ini menjadi sinyal bahwa entitas besar mempersiapkan diri menghadapi kemunduran jangka panjang dalam pasar kripto.
Ju menyatakan bahwa di kondisi saat ini, “reaktif lebih penting daripada prediksi.” Artinya, pelaku pasar dan investor kripto perlu memantau data on-chain, aliran likuiditas, serta kondisi makro global sebelum menentukan strategi.
Pendekatan ini mendorong analisis berbasis skenario: pasar bisa sideways, sedikit rebound, atau bearish — tergantung apakah likuiditas besar kembali masuk. Hal ini menjadikan Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya sebagai aset yang terus dipantau ketat oleh investor institusional maupun ritel.

Meskipun banyak indikator menyorot risiko, struktur pasar kripto kini lebih matang: likuiditas melalui ETF, cadangan oleh institusi besar, serta data on-chain yang tersedia luas. Menurut Ju, ini membuat Bitcoin tetap menarik diperhatikan dibandingkan aset kripto lain — sebagai aset utama dengan kapitalisasi terbesar.
Dalam konteks itu, Bitcoin bersama aset crypto lainnya kembali jadi topik ramai diperbincangkan di komunitas investor global, sebab fluktuasi harga dan likuiditas bisa terjadi tiba-tiba.
aca Juga: Minggu Penentu: XRP Bersiap Hadapi Lonjakan Besar Desember 2025!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Mayoritas indikator on-chain seperti MVRV Z-score, stablecoin liquidity, dan inter-exchange flow menunjukkan sinyal bearish, menurut CryptoQuant.
Karena likuiditas institusional melalui ETF bisa menyuntik permintaan besar ke pasar, sehingga menstabilkan harga dan mengurangi tekanan jual.
Menurut analisis, penurunan bisa dibatasi — jauh dari skenario 65% seperti 2022 — dan kemungkinan hanya berada dalam range konsolidasi jika tidak ada kapitulasi besar.
MicroStrategy telah membentuk cadangan likuiditas US$1,44 miliar sebagai buffer dan menerapkan model treasury dual-reserve untuk memitigasi risiko penjualan paksa jika harga jatuh.
Menurut analisis CryptoQuant, saat ini lebih cocok untuk memantau data on-chain dan kondisi makro — bukan mengambil keputusan drastis berdasarkan sentimen.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.