Jakarta, Pintu News – Peristiwa halving Bittensor (TAO) menjadi topik yang ramai diperbincangkan dalam ekosistem cryptocurrency karena mekanismenya yang unik dan dampaknya terhadap jaringan AI serta tokenomics proyek tersebut.
Berdasarkan laporan AltcoinBuzz, halving ini berbeda dari Bitcoin (BTC) karena melibatkan perubahan insentif dalam jaringan yang digerakkan oleh komputasi AI, bukan sekadar pengurangan pasokan. Informasi ini menjadi jadi sorotan pelaku pasar dan analis karena menyangkut dinamika emisi token dan kompetisi di dalam jaringan Bittensor.
Halving TAO adalah peristiwa pengurangan imbalan blok Bittensor yang terjadi saat suplai token mencapai setengah dari total maksimum 21 juta TAO, yakni pada 10,5 juta TAO. Mekanisme ini memotong emisi harian dari 7.200 TAO menjadi sekitar 3.600 TAO, mirip prinsip deflasi pada Bitcoin tetapi dipicu oleh suplai, bukan blok. Info ini diambil dari dokumentasi protokol dan tracker halving yang dipantau komunitas crypto.
Selain itu, berbeda dengan Bitcoin, di Bittensor jaringan imbalan tidak hanya dibayar kepada miner berdasarkan hash power, tetapi berdasarkan kontribusi komputasi AI dan kualitas output yang dihasilkan. Pendekatan ini berarti halving tidak hanya mengurangi suplai token baru tetapi juga menekan struktur insentif dalam ekosistem.
Baca Juga: Ethereum Menuju $5.000: Peluang Investasi Menjelang 2026!

Mekanisme halving Bittensor dibuat sedemikian rupa sehingga emisi token TAO berkurang secara otomatis saat suplai tertentu tercapai, bukan pada blok tertentu dalam kalender tetap. Ini berarti tanggal pasti halving bisa bergeser dengan dinamika jaringan dan aktivitas penggunaan token. Informasi ini berdasarkan data dari tracker halving TAO yang mengikuti emisi real-time.
Halving ini juga berdampak pada dinamika internal jaringan karena penurunan jumlah TAO baru yang masuk ke pasar akan meningkatkan kompetisi antar subnet dan miner untuk mendapatkan imbalan yang lebih sedikit. Konsep tersebut diambil dari analisis AltcoinBuzz yang membandingkan struktur tokenomics dengan halving Bitcoin.

Setelah halving, para kontributor jaringan seperti miner, validator, dan subnet operator akan bersaing lebih ketat karena aliran TAO baru yang lebih sedikit. Menurut AltcoinBuzz, hal ini menggambarkan bahwa kualitas output AI menjadi lebih penting daripada sekadar partisipasi kuantitas tinggi demi imbalan.
Fenomena ini membuat Bittensor jadi menarik bagi komunitas crypto yang ingin memahami perbedaan model ekonomi token yang lebih dinamis. Struktur insentif baru ini memungkinkan jaringan beradaptasi dan menekan aktivitas yang tidak produktif sambil mendorong node berkinerja tinggi.
Berdasarkan berbagai estimasi yang dipantau komunitas, halving TAO diperkirakan terjadi sekitar pertengahan Desember 2025, dengan beberapa tracker mencatat tanggal sekitar 10–15 Desember. Karena halving dipicu oleh suplai, tanggal pastinya bergantung pada seberapa cepat suplai tercapai dan dinamika recycling token di jaringan.
Peristiwa ini ramai diperbincangkan karena menandai transisi penting menuju fase jaringan yang lebih matang. Grayscale dan beberapa pihak institusional diketahui menghasilkan laporan terkait halving ini, sehingga membuatnya mendapatkan perhatian luas di kalangan investor dan pengembang ruang crypto.
Dengan pengurangan emisi harian TAO dari 7.200 menjadi 3.600, suplai baru yang memasuki pasar akan makin berkurang, yang dalam teori tokenomics bisa mempengaruhi tekanan jual dari distribusi imbalan. Hal ini mirip prinsip deflasi yang juga diterapkan Bitcoin, namun dalam konteks Bittensor, dampaknya juga dirasakan pada fungsi operasional jaringan AI.

Penting dicatat bahwa meskipun halving dapat menekan suplai, efek harga terhadap TAO tidak otomatis dan tergantung pada permintaan pasar serta dinamika jaringan. Informasi ini disampaikan dalam diskusi komunitas dan analis crypto untuk menempatkan peristiwa ini dalam kerangka edukatif, bukan sebagai prediksi harga.
Baca Juga: Bitcoin Tertahan di Bawah $94.000: Kapan Pemulihan Harga Terjadi?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Halving TAO adalah peristiwa dimana imbalan blok untuk token TAO dipotong setengahnya saat suplai mencapai target tertentu, mengurangi jumlah token baru yang dihasilkan.
Berdasarkan estimasi data halving tracker, halving pertama diperkirakan terjadi sekitar pertengahan Desember 2025 saat suplai mencapai 10,5 juta TAO.
Halving TAO dipicu oleh suplai yang dicapai dan mempengaruhi insentif serta kompetisi jaringan AI, sedangkan halving Bitcoin bersifat blok-driven dan fokus pada penurunan suplai tanpa mengubah fungsi jaringan.
Miner, validator, dan subnet operator di jaringan Bittensor akan terpengaruh karena imbalan TAO baru yang lebih sedikit setelah halving.
Tidak ada jaminan; halving mengurangi suplai, tetapi efek pada harga tergantung pada permintaan pasar dan faktor jaringan lainnya.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.