Jakarta, Pintu News – Harapan akan datangnya altseason kembali menguat, dengan proyeksi hingga tahun 2026. Namun untuk saat ini, Bitcoin (BTC) masih memegang kendali utama atas pasar kripto.
Sementara itu, Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, berpendapat bahwa keuntungan dari altcoin sebenarnya tidak pernah benar-benar hilang — melainkan hanya berpindah tempat.
Dengan demikian, pertanyaannya bukan lagi kapan altseason akan datang, tetapi di mana altseason tersebut sudah mulai berlangsung.
Komunitas crypto kini mulai menatap tahun depan dengan penuh harapan. Grafik berikut menunjukkan alasannya: reli altcoin besar terjadi pada 2018 dan 2021, yang kemudian diikuti oleh periode panjang kinerja yang lemah.
Baca juga: Harga Solana Bergantung pada Pemegang SOL Saat Ini, Begini Alasannya!
Saat ini, altcoin kembali berada di level support jangka panjang terhadap BTC, mirip dengan fase pra-altseason sebelumnya. Namun, alih-alih mengalami breakout dalam waktu dekat, banyak proyeksi justru menunjuk pada tahun 2026 sebagai jendela besar berikutnya bagi altcoin.
Secara teknikal, grafik memang menunjukkan potensi terjadinya altseason — namun untuk saat ini, pasar masih memperhitungkan kesabaran.
Kehati-hatian itu terlihat jelas. Pada saat artikel ini ditulis, dominasi Bitcoin telah naik kembali ke sekitar 59,6%, bertahan di dekat level tertinggi terbaru alih-alih melemah. Modal masih banyak terkonsentrasi pada BTC. Di sisi lain, indeks altcoin season berada di level 35, jauh di bawah ambang batas yang menandakan kinerja unggul altcoin.

Altseason biasanya baru dimulai ketika dominasi BTC turun secara signifikan dan indeks altcoin season bertahan di level yang lebih tinggi.
Para pakar industri memperkirakan altseason akan terjadi tahun depan, meski alasan mereka beragam. Secara historis, Ethereum (ETH) selalu menjadi pemimpin reli altcoin. Pola ini berpotensi terulang, terutama dengan meningkatnya aktivitas institusional.

Sebagai contoh, JPMorgan baru-baru ini meluncurkan dana on-chain di jaringan Ethereum, sementara volume stablecoin telah mencapai rekor tertinggi.
Gabungan faktor-faktor ini memperkuat argumen akan potensi altseason yang dipimpin oleh Ethereum pada tahun 2026.
Seperti yang dikatakan Kevin Rusher, pendiri RAAC, kepada laman AMBCrypto:
“Institusi dan investor ritel sama-sama mencari imbal hasil di ekosistem DeFi yang berjalan di komputer dunia. Jadi, saat kita menuju 2026, investor dapat mengandalkan ETH bersama proyek-proyek besar lainnya.”
Meski begitu, Arthur Hayes memiliki pandangan berbeda terhadap pasar. Menurutnya, altcoin season bukanlah satu momen tunggal yang ditunggu semua orang — melainkan sesuatu yang selalu terjadi di suatu tempat dalam ekosistem kripto.
Baca juga: Brasil Alami Ledakan Investasi Crypto, Naik 43% Sepanjang 2025
Alasan mengapa banyak trader merasa seolah-olah mereka telah “ketinggalan momen,” kata Hayes, adalah karena mereka memegang aset yang salah. Dalam sebuah podcast baru-baru ini, ia mengatakan:
“Selalu ada altcoin season yang sedang berlangsung… dan jika kamu terus bilang altcoin season belum datang, itu karena kamu tidak memiliki aset yang sedang naik.”
Hayes juga memperingatkan agar tidak berharap siklus berikutnya akan sama seperti sebelumnya, di mana token dan narasi lama kembali mendominasi. Kali ini, para pemenangnya akan berbeda.
“Altcoin season itu sudah terjadi. Kamu hanya tidak ikut serta di dalamnya.”
Sebagai contoh, ia menyebut Hyperliquid (HYPE), yang melonjak tajam dari harga peluncuran satu digit menjadi keuntungan besar, serta Solana (SOL), yang sempat jatuh pada tahun 2022 namun kemudian bangkit kembali dengan kuat.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.